Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Pulpitis general_alomedika 2023-01-10T14:25:06+07:00 2023-01-10T14:25:06+07:00
Pulpitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Pulpitis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Data epidemiologi pulpitis menunjukkan bahwa kondisi ini banyak terjadi pada area dengan kondisi sosioekonomi menengah ke bawah. Selain itu, pulpitis umumnya lebih sering menyerang individu usia dewasa dibandingkan lansia. Hal ini diduga karena pada usia lansia kamar pulpa sudah mengecil akibat deposit dentin primer yang masif sehingga bakteri tidak dapat terakumulasi hingga ke kamar pulpa.[5,10]

Global

Angka epidemiologi pulpitis berbeda-beda pada setiap negara. Di Amerika Serikat, 25% populasi dewasa (20-64) dan 16,67% lansia memiliki karies gigi bertendensi pulpitis.

Di sebuah rumah sakit gigi dan mulut di Cartagena, Spanyol, pulpitis diketahui terjadi pada 20-31,4% populasi dengan rentang usia kurang dari 19 tahun hingga lebih dari 45 tahun.[11]

Sebuah studi di Brazil menunjukkan bahwa populasi dewasa (di bawah 40 tahun) merupakan kelompok yang paling sering mengalami pulpitis.Dalam studi ini, dari semua keluhan gigi yang dirawat, 57% didiagnosis sebagai kelainan pulpa, dan 46,3% di antaranya merupakan pulpitis ireversibel.[12]

Sebuah studi potong lintang di sebuah rumah sakit di Distrik Nellore, India, menemukan kasus inflamasi pulpa pada 864 orang (77,2%) dari 1118 pasien yang dievaluasi. Dari jumlah tersebut, 513 orang adalah perempuan dan 487 adalah laki-laki. Prevalensi tertinggi ada pada wanita dalam kelompok usia 18-30 tahun.[13]

Indonesia

Hingga kini, laporan nasional prevalensi pulpitis di Indonesia belum tersedia. Studi di Puskesmas Dawan I Klungkung, Bali, melaporkan prevalensi pulpitis adalah sebesar 25,2%. Menurut studi ini, faktor utama penyebab pulpitis adalah kebiasaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik.[14]

Sementara itu, di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Moestopo pada tahun 2014-2016, dilaporkan terdapat 1822 kasus pulpitis. Dari jumlah tersebut, 1676 kasus adalah pulpitis reversibel dan 146 kasus adalah pulpitis ireversibel. Populasi yang paling banyak mengalami penyakit pulpa adalah wanita yang berada pada rentang usia 18-28 tahun. Gigi yang paling banyak terkena pulpitis adalah gigi molar.[15]

Mortalitas

Belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat pulpitis. Namun, jika pulpitis tidak segera mendapat perawatan, dapat terjadi nekrosis pulpa dan periodontitis.

Jika nekrosis pulpa tidak dirawat dengan baik, maka berpotensi terjadi fokal infeksi yang sering dikaitkan dengan beberapa non-communicable diseases (NCDs) seperti endokarditis, gangguan pernapasan, hingga gangguan ginjal.

Selain itu, jika pulpitis yang telah berkembang menjadi nekrosis tidak dirawat dengan baik, dapat meningkatkan risiko pasien mengalami angina Ludwig, selulitis, osteomyelitis rahang, sinusitis purulen, meningitis, hingga abses otak.[3,10]

Referensi

3. Hennessy B. Pulpitis. MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dental-disorders/common-dental-disorders/pulpitis#v950299
5. Persoon IF, Özok AR. Definitions and Epidemiology of Endodontic Infections. Curr Oral Health Rep. 2017;4(4):278-285. doi:10.1007/s40496-017-0161-z
10. Shahravan A, Haghdoost AA. Endodontic epidemiology. Iran Endod J. 2014 Spring;9(2):98-108. Epub 2014 Mar 8. PMID: 24688577; PMCID: PMC3956956.
11. Lorduy MCC, Marrugo SP, Aguilar KH, Ariza LG. Epidemiología y prevalencia de patologías de la pulpa y el periápice. Salud Uninorte, 2019. 34(2): 294–301. doi: 10.14482/sun.34.2.617.73.
12. de Oliveira BP, Câmara AC, Aguiar CM. Prevalence of endodontic diseases: An epidemiological evaluation in a Brazilian subpopulation. Brazilian Journal of Oral Sciences, 2016. 15(2): 119–123. doi: 10.20396/bjos.v15i2.8648762.
13. Kiranmayi G, Anumala L, Kirubakaran R. Estimation of the Prevalence of Pulpitis in the Tertiary Care Hospital in Nellore district-A cross sectional study. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS), 2019. 18: 63–66. doi: 10.9790/0853-1808106366.
14. Yoga IGKM, Giri PRK, Suarjana K. Gambaran kejadian pulpitis di wilayah kerja Puskesmas Dawan I Klungkung. BDJ, 2018. 2(2).
15. Dewiyani S, Palupi EJ. Distribusi Frekuensi Pulpitis Reversibel dan Pulpitis Ireversibel di RSGM FKG Moestopo pada Tahun 2014-2016. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM, 2019. 15(2): 41–46.

Etiologi Pulpitis
Diagnosis Pulpitis
Diskusi Terkait
dr. Pebrian Diki Prestya
Dibalas 02 Februari 2020, 12:09
Pemberian analgesik untuk mengatasi nyeri pada pasien irreversible pulpitis
Oleh: dr. Pebrian Diki Prestya
3 Balasan
Bismillah, Dok ingin bertanya pasien saya sakit gigi, pulpitis irreversible, nyeri hebat sudah minum asam mefenamat, kataflam, pct forte masih nyeri, apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.