Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pulpitis general_alomedika 2023-01-10T14:25:41+07:00 2023-01-10T14:25:41+07:00
Pulpitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pulpitis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Etiologi pulpitis yang utama adalah akibat infeksi bakteri yang masuk ke pulpa dari lesi karies. Beberapa dekade yang lalu, peneliti percaya bahwa karies disebabkan oleh infeksi tunggal bakteri Streptococcus mutans. Namun, beberapa penelitian terbaru memberikan fakta bahwa karies disebabkan oleh populasi mikrobiota yang lebih kompleks.[8]

Pulpitis dapat dibedakan menjadi pulpitis reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel terjadi ketika karies telah mencapai kamar pulpa, namun inflamasi masih ringan dan pulpa dapat diselamatkan. Pulpitis ireversibel mengacu pada peradangan yang lebih berat, disertai oklusi pembuluh darah foramen apikal, iskemia, dan nekrosis jaringan pulpa.[23]

Karies

Bakteri yang dominan ditemui pada pulpa terbuka akibat karies dan menyebabkan pulpitis ireversibel adalah Lactobacilli. Bakteri ini membentuk kompleks bakteri bersama dengan beberapa bakteri lain, yaitu Pseudoramibacter, Olsenella, Streptococcus, Stenotrophomonas, hingga Prevotella. Setelah itu, kompleks bakteri ini mengeluarkan produk sampingan yang mendemineralisasi enamel dan dentin, hingga pulpa terbuka.[9]

Non-karies

Selain melalui karies, jalur lain yang dapat menyebabkan infeksi bakteri pada pulpa adalah fraktur gigi dan iatrogenik (preparasi kavitas dan proses restorasi). Fraktur gigi sering didapati pada kasus trauma, seperti terjatuh, dipukul dengan benda tumpul, atau kecelakaan lalu lintas.[8]

Sementara itu, iatrogenik dapat terjadi pada:

  • Saat dokter gigi melakukan pembersihan karies dan preparasi kavitas kemudian terjadi perforasi yang menyebabkan kamar pulpa atau tanduk pulpa terbuka
  • Saat preparasi kavitas tidak dibarengi dengan semprotan air yang adekuat. Hal ini akan menyebabkan dentin kolaps. Lebih parahnya, panas yang dihasilkan akibat preparasi tersebut dapat mengiritasi pulpa dan menginduksi proses inflamasi
  • Saat proses restorasi kavitas yang dalam. Jika tidak dilapisi dengan lining atau bahan pelindung pulpa, maka sifat asam bahan restorasi dapat mengiritasi pulpa dan menyebabkan pulpitis
  • Pada proses restorasi yang tidak sempurna, dapat terjadi celah-celah kecil di sekitar area restorasi, yang disebut microleakage. Celah ini dapat menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam dentin. Jika tidak segera ditangani, maka bakteri atau produk bakteri akan mencapai pulpa dan menyebabkan pulpitis[8,9]

Kerusakan Jaringan Periodontal

Selain beberapa jalur infeksi bakteri pada pulpa di atas, terdapat teori yang mengatakan bahwa penyakit jaringan periodontal juga dapat menginisiasi terjadinya pulpitis, bahkan hingga nekrosis pulpa. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kelainan periodontal dapat menginduksi munculnya sel-sel inflamasi dan kalsifikasi di pulpa. Namun, teori ini masih menjadi perdebatan karena beberapa penelitian terkini mengungkapkan bahwa tidak ditemukan hubungan antara kerusakan jaringan periodontal dengan kejadian pulpitis dan nekrosis pulpa.[6,8]

Faktor Risiko

Faktor yang meningkatkan risiko pulpitis antara lain:

  • Karies yang berprogresi hingga dentin
  • Gigi yang membutuhkan prosedur invasif multipel
  • Trauma yang mengganggu suplai darah atau limfatik ke pulpa

Apabila tidak diterapi, pulpitis dapat berkembang menjadi periodontitis apikal. Hal yang mendukung terjadinya periodontitis apikal adalah merokok, diabetes, HIV, dan kerentanan genetik.

Selain itu, faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit gigi secara umum adalah:

  • Xerostomia
  • Hiperplasia gingiva
  • Stomatitis atau inflamasi oral
  • Konsumsi obat-obatan: misalnya obat salut gula seperti antasida dan suplemen vitamin[3,4]

Referensi

3. Hennessy B. Pulpitis. MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dental-disorders/common-dental-disorders/pulpitis#v950299
4. Stephens MB, Wiedemer JP, Kushner GM. Dental problems in primary care. Am Fam Phys, 2018. 98(11): 654-660.
6. Rechenberg DK, Galicia JC, Peters OA. Biological Markers for Pulpal Inflammation: A Systematic Review. PLoS One. 2016 Nov 29;11(11):e0167289. doi: 10.1371/journal.pone.0167289. PMID: 27898727; PMCID: PMC5127562.
8. Fouad AF, Khan AA. Etiology and Pathogenesis of Pulpitis and Apical Periodontitis. Essential Endodontology: Prevention and Treatment of Apical Periodontitis, Third Edition, 2020. pp. 59–90. https://doi.org/10.1002/9781119272014.ch3
9. Syed GA, Mulay S. Pulpitis: A review Tomographic Evaluation of Canal Morphology of Mesiobuccal Root of Maxillary Molars in Saudi Sub-population. View project Pulpitis: A review. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS), 2015. 14(8): 92–97. doi:
23. Chow AW. Complications, diagnosis, and treatment of odontogenic infections. Uptodate. 2020.

Patofisiologi Pulpitis
Epidemiologi Pulpitis
Diskusi Terkait
dr. Pebrian Diki Prestya
Dibalas 02 Februari 2020, 12:09
Pemberian analgesik untuk mengatasi nyeri pada pasien irreversible pulpitis
Oleh: dr. Pebrian Diki Prestya
3 Balasan
Bismillah, Dok ingin bertanya pasien saya sakit gigi, pulpitis irreversible, nyeri hebat sudah minum asam mefenamat, kataflam, pct forte masih nyeri, apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.