Etiologi Pulpitis
Etiologi pulpitis yang utama adalah akibat infeksi bakteri yang masuk ke pulpa dari lesi karies. Beberapa dekade yang lalu, peneliti percaya bahwa karies disebabkan oleh infeksi tunggal bakteri Streptococcus mutans. Namun, beberapa penelitian terbaru memberikan fakta bahwa karies disebabkan oleh populasi mikrobiota yang lebih kompleks.[8]
Pulpitis dapat dibedakan menjadi pulpitis reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel terjadi ketika karies telah mencapai kamar pulpa, namun inflamasi masih ringan dan pulpa dapat diselamatkan. Pulpitis ireversibel mengacu pada peradangan yang lebih berat, disertai oklusi pembuluh darah foramen apikal, iskemia, dan nekrosis jaringan pulpa.[23]
Karies
Bakteri yang dominan ditemui pada pulpa terbuka akibat karies dan menyebabkan pulpitis ireversibel adalah Lactobacilli. Bakteri ini membentuk kompleks bakteri bersama dengan beberapa bakteri lain, yaitu Pseudoramibacter, Olsenella, Streptococcus, Stenotrophomonas, hingga Prevotella. Setelah itu, kompleks bakteri ini mengeluarkan produk sampingan yang mendemineralisasi enamel dan dentin, hingga pulpa terbuka.[9]
Non-karies
Selain melalui karies, jalur lain yang dapat menyebabkan infeksi bakteri pada pulpa adalah fraktur gigi dan iatrogenik (preparasi kavitas dan proses restorasi). Fraktur gigi sering didapati pada kasus trauma, seperti terjatuh, dipukul dengan benda tumpul, atau kecelakaan lalu lintas.[8]
Sementara itu, iatrogenik dapat terjadi pada:
- Saat dokter gigi melakukan pembersihan karies dan preparasi kavitas kemudian terjadi perforasi yang menyebabkan kamar pulpa atau tanduk pulpa terbuka
- Saat preparasi kavitas tidak dibarengi dengan semprotan air yang adekuat. Hal ini akan menyebabkan dentin kolaps. Lebih parahnya, panas yang dihasilkan akibat preparasi tersebut dapat mengiritasi pulpa dan menginduksi proses inflamasi
- Saat proses restorasi kavitas yang dalam. Jika tidak dilapisi dengan lining atau bahan pelindung pulpa, maka sifat asam bahan restorasi dapat mengiritasi pulpa dan menyebabkan pulpitis
- Pada proses restorasi yang tidak sempurna, dapat terjadi celah-celah kecil di sekitar area restorasi, yang disebut microleakage. Celah ini dapat menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam dentin. Jika tidak segera ditangani, maka bakteri atau produk bakteri akan mencapai pulpa dan menyebabkan pulpitis[8,9]
Kerusakan Jaringan Periodontal
Selain beberapa jalur infeksi bakteri pada pulpa di atas, terdapat teori yang mengatakan bahwa penyakit jaringan periodontal juga dapat menginisiasi terjadinya pulpitis, bahkan hingga nekrosis pulpa. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kelainan periodontal dapat menginduksi munculnya sel-sel inflamasi dan kalsifikasi di pulpa. Namun, teori ini masih menjadi perdebatan karena beberapa penelitian terkini mengungkapkan bahwa tidak ditemukan hubungan antara kerusakan jaringan periodontal dengan kejadian pulpitis dan nekrosis pulpa.[6,8]
Faktor Risiko
Faktor yang meningkatkan risiko pulpitis antara lain:
- Karies yang berprogresi hingga dentin
- Gigi yang membutuhkan prosedur invasif multipel
- Trauma yang mengganggu suplai darah atau limfatik ke pulpa
Apabila tidak diterapi, pulpitis dapat berkembang menjadi periodontitis apikal. Hal yang mendukung terjadinya periodontitis apikal adalah merokok, diabetes, HIV, dan kerentanan genetik.
Selain itu, faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit gigi secara umum adalah:
- Xerostomia
- Hiperplasia gingiva
- Stomatitis atau inflamasi oral
- Konsumsi obat-obatan: misalnya obat salut gula seperti antasida dan suplemen vitamin[3,4]