Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Xerostomia general_alomedika 2024-11-13T09:06:33+07:00 2024-11-13T09:06:33+07:00
Xerostomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Xerostomia

Oleh :
Drg. Rifa Astari Gumay
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada xerostomia perlu ditekankan pada mencari penyakit yang mendasari. Sampaikan pada pasien bahwa xerostomia dapat disebabkan oleh penuaan dan gaya hidup seperti merokok dan konsumsi kafein, tapi juga sering berkaitan dengan penyakit sistemik. Tekankan mengenai pentingnya menjaga kebersihan rongga mulut untuk mencegah komplikasi dental seperti karies gigi.[6-8]

Edukasi

Pada kasus xerostomia yang disebabkan faktor gaya hidup, minta pasien untuk mengonsumsi air yang cukup, berhenti merokok, serta mengurangi konsumsi alkohol dan kafein.

Pada xerostomia yang diinduksi obat, sampaikan pada pasien mengenai kemungkinan keperluan mengganti obat ke golongan lain yang tidak menyebabkan xerostomia. Meski demikian, ingatkan pasien untuk tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter. Obat-obatan yang perlu dihindari atau digunakan secara hati-hati antara lain golongan antikolinergik seperti scopolamine, antihistamin seperti fexofenadine dan loratadine, diuretik seperti furosemide, serta antidepresan trisiklik seperti amitriptyline.[6-8]

Selain  itu, sampaikan pada pasien bahwa hidrasi yang cukup merupakan salah satu cara  efektif dalam mencegah kekeringan mulut dan tidak membutuhkan biaya besar. Meminum air dalam jumlah sedikit secara berkala dilaporkan sebagai metode efektif untuk tata laksana xerostomia.

Pada pasien yang mengalami xerostomia, edukasi berikut dapat meringankan keluhan:

  • Mengunyah permen karet bebas gula untuk stimulasi sekresi saliva
  • Menggunakan humidifier terutama pada malam hari
  • Menghindari konsumsi makanan yang pedas, asin, dan asam terlalu sering
  • Mengurangi konsumsi alkohol, kopi, minuman mengandung gula, dan permen
  • Menjaga kelembaban bibir untuk mencegah cheilitis

  • Kontrol rutin ke dokter yang menangani penyakit sistemik yang diderita pasien
  • Melakukan terapi psikologis untuk menanggulangi gangguan psikis yang dimiliki jika xerostomia berkaitan dengan stres psikis[2,5,6]

Promosi Kesehatan

Kondisi hiposaliva akan meningkatkan risiko karies dan stomatitis rekuren, namun risiko ini dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan mulut secara rutin. Salah satu cara sederhana adalah dengan menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari untuk menghilangkan debris makanan dan plak.

Sarankan pasien untuk kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, dan melakukan aplikasi fluoride topikal untuk mencegah komplikasi karies gigi.[2,5,6,16]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Millsop JW, Wang EA, Fazel N. Etiology, evaluation, and management of xerostomia. Clin Dermatol. 2017 Sep-Oct;35(5):468-476. doi: 10.1016/j.clindermatol.2017.06.010. Epub 2017 Jun 27. PMID: 28916028.
5. Villa A, Connell CL, Abati S. Diagnosis and management of xerostomia and hyposalivation. Ther Clin Risk Manag. 2014;11:45-51. Published 2014 Dec 22. doi:10.2147/TCRM.S76282
6. Escobar A, Aitken-Saavedra JP. Xerostomia: An Update of Causes and Treatments. Intechopen. 2018. 15-35. http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.72307
7. Talha B, Swarnkar SA. Xerostomia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545287/
8. Hennessy BJ. Xerostomia. MSD Manual Professional Version, 2024. https://www.msdmanuals.com/professional/dental-disorders/symptoms-of-dental-and-oral-disorders/xerostomia
16. Baer A, Sankar V. Treatment of dry mouth and other non-ocular sicca symptoms in Sjögren's syndrome. Uptodate. 2020.

Prognosis Xerostomia
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2023, 15:07
Air liur dan mulut kering pada pasien lansia 80 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mau konsultasi dok 🙏Pasien laki-laki*Usia : 80 tahun*Keluhan : Air liur kering,panas mulut,terasa beku,mulut kering. Sudah lama dirasakannya,baru mengeluhkan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.