Edukasi dan Promosi Kesehatan Kram Otot Kaki
Edukasi dan promosi kesehatan kram otot kaki mencakup penjelasan kemungkinan rekurensi atau kekambuhan gejala dan upaya untuk mencegahnya. Tindakan yang direkomendasikan harus dijelaskan dengan baik agar prognosis juga baik. Tindakan yang dimaksud seperti peregangan otot, pemijatan, mencukupi kebutuhan cairan, persiapan olahraga yang baik dang penggunaan obat-obatan.
Edukasi Pasien
Pasien harus mendapatkan penjelasan bahwa kram otot kaki merupakan penyakit yang bisa dihentikan segera setelah kejadian dengan melakukan peregangan otot segera dan melakukan pijatan di area yang terkait.
Pengaplikasian panas akan membantu relaksasi otot, sehingga saat dan sesaat setelah kram terjadi aplikasi panas seperti krim hangat dan kompres air panas bisa dilakukan untuk mencegah keparahan kram otot kaki.[3]
Karena kram otot kaki dapat kambuh dan berulang, pasien juga perlu disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan labor darah dan pemeriksaan CT atau MRI, jika saat melakukan pemeriksaan pasien tersebut dicurigai adanya kelainan atau penyakit lain sebagai penyebab kram.[6]
Penjelasan mengenai tidak ada obat khusus untuk menangani kram perlu diberikan kepada pasien. Obat-obatan khusus seperti gabapentin hanya digunakan pada kram otot kaki yang disebabkan penyakit tertentu seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Penggunaan suplemen elektronik seperti natrium, kalsium dan magnesium juga tidak dianjurkan sebagai terapi pencegahan atau pengobatan kram, jika tidak terbukti adanya ketidakseimbangan elektrolit.[12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien juga harus mengetahui bahwa kram merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dapat kambuh kembali. Upaya pencegahan terbukti dapat ikut andil dalam pengendalian penyakit untuk mendapatkan prognosis yang lebih baik. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
- Peregangan otot atau stretching otot, dilakukan secara rutin untuk meningkatkan panjang otot sehingga bisa menghindari kejadian kram. Peregangan bisa dilakukan setiap hari minimal dengan durasi 1-2 menit
- Menjaga intensitas olahraga, dengan cara olahraga pada intensitas sedang dan menghindari olahraga intensitas tinggi dengan durasi yang panjang. Upaya pencegahan ini terutama untuk individu yang tidak terlatih, sehingga bisa menghindari kelelahan otot dan dehidrasi saat berolahraga
Menjaga hidrasi saat beraktivitas dan berada di lingkungan panas. Upaya menjaga hidrasi termasuk didalamnya upaya untuk menjaga keseimbangan elektrolit, sehingga efek sekunder kram akibat ketidakseimbangan elektrolit bisa dicegah.[5,12,13]