Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kram Otot Kaki general_alomedika 2025-04-09T08:49:08+07:00 2025-04-09T08:49:08+07:00
Kram Otot Kaki
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kram Otot Kaki

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi kram otot kaki bisa dijelaskan berdasarkan gambaran aktivitas listrik dari otot terkait. Gambaran elektromiogram (EMG) otot yang mengalami kram akan sangat berbeda dengan aktivitas kontraksi otot biasa.[3,6]

Beberapa studi pemeriksaan EMG pada kram otot menunjukkan bahwa kram timbul dari pelepasan spontan saraf motorik didalam otot itu sendiri. Beberapa kekhasan hasil EMG pada kram otot adalah:

  • Hasil EMG selama kram otot kaki menunjukkan lonjakan potensial aksi berulang pada unit motorik yang terjadi spontan pada frekuensi tinggi. Karakteristik ini sangat tidak mungkin dijumpai pada aktivitas kontraksi otot biasa
  • EMG selama kram otot juga menunjukkan fasikulasi baik pada awal maupun akhir kram. Fasikulasi yang timbul berasal dari saraf perifer
  • Kram dikaitkan dengan kehilangan atau kerusakan lower motor neuron (LMN), yang tidak terjadi pada penyakit otot[6]

Jadi jelas bahwa penyebab kram berasal dari saraf motorik. Pelepasan potensial aksi pada frekuensi tinggi yang merupakan karakteristik kram otot bisa didorong oleh sistem saraf pusat atau dihasilkan secara spontan di dalam sistem saraf tepi.[3,6]

Teori sentral pada kram didukung oleh studi EMG tahun 1957 oleh Norris dan rekan. Ketika subjek normal dirangsang kram dengan menginduksi kontraksi kuat pada otot yang sudah memendek, mereka melihat aktivasi sinkron dari unit motorik yang berbeda, menunjukkan pemicu dari proksimal yang sangat mungkin dari sentral.

Selain itu, kejadian kram yang berkurang akibat kontraksi volunter dari otot antagonis, menunjukkan inhibisi refleks tulang belakang akibat manuver yang diduga dimediasi secara sentral.[3,14]

Teori perifer kram didukung oleh Denny-Brown, salah satu pelopor elektromiografi, teori ini muncul akibat pengamatan bahwa kram dimulai sebagai fasikulasi lokal dan menyebar ke daerah otot yang berdekatan, serta bentuk fasikulasi yang muncul bisa bervariasi.

Jika asal kram adalah dari sentral, dia berpendapat semestinya karakteristik kontraksi kram haruslah konsisten dan memiliki bentuk yang sama, tetapi karena fasikulasi menyebar ke daerah otot yang berdekatan, dia berpendapat bahwa kram berasal dari saraf terminal intramuskular.[7,15]

Studi lain oleh Lambert memberikan bukti yang jelas bahwa kram berasal dari perifer. Studi ini merangsang kram pada sukarelawan dengan menstimulasi berulang saraf perifer distal sampai terjadi blok saraf total.

Studi lain oleh Bertolasi mengkonfirmasi pengamatan Lambert dan menggunakan paradigma penelitian tersebut untuk mempelajari efek pemanjangan otot pada kram.[17,18]

Peregangan otot menyebabkan penghentian tiba-tiba kram baik yang disebabkan oleh kontraksi volunter otot yang memendek atau dengan stimulasi listrik blok saraf distal. Teori pemanjangan otot yang dapat menghentikan kram ini semakin mendukung teori perifer pada kejadian kram.[3]

Referensi

3. Swash M, Czesnik D, de Carvalho M. Muscular cramp: causes and management. Eur J Neurol. 2019;26(2):214–21.
6. Poyraz M, Matur Z, Aysal F, Tüzün E, Hanoğlu L, Öge AE. Clinical, Electrophysiological, and Serological Evaluation of Patients with Cramp-Fasciculation Syndrome. Noro Psikiyatr Ars. 2017;54(2):183–6.
7. Bordoni B, Sugumar K, Varacall M. Muscle Cramps. StatPearls. 2020;
14. Norris F, Gasteiger l, Chatfield P. An electromyographic study of induced and spontaneous muscle cramps. Electroencephalogr Clin Neurophysiol. 1957 Feb;9(1):139-47.
15. Denny-Brown D, Foley J. Myokymia and the benign fasciculation of muscle cramps. Trans Assoc Am Phys 1948; 61:88 –96
18. G Ondo, W., 2021. Clinical features and diagnosis of restless legs syndrome and periodic limb movement disorder in adults. Uptodate. 2021.

Pendahuluan Kram Otot Kaki
Etiologi Kram Otot Kaki
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 3 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.