Epidemiologi Kram Otot Kaki
Epidemiologi kram otot kaki biasanya tidak menunjukkan prevalensi total kejadian kram secara menyeluruh. Tetapi beberapa studi biasanya menunjukkan angka kejadian kram berdasarkan pengelompokan usia, status kehamilan, suhu lingkungan dan tipe olahraga.
Global
Usia yang paling tinggi angka kejadian kram adalah usia antara 65-69 tahun yaitu sekitar 35-56%. Prevalensi kram otot kaki pada wanita hamil di Cina adalah 11,6% pada trimester pertama, 28,2% pada trimester kedua dan 50,2% pada trimester ketiga.
Studi multisenter di Amerika menunjukkan prevalensi kram sekitar 74% terjadi pada suhu lingkungan yang panas. Sedangkan pada orang yang berolahraga sekitar 26% pernah mengalami kram otot kaki, dan 67% terjadi pada cabang olahraga triathlon.[7,9]
Indonesia
Belum ada studi khusus yang menggambarkan prevalensi kram otot kaki di Indonesia. Tetapi ada satu studi yang menunjukkan hubungan kurangnya pemanasan dengan kejadian kram otot tricep surae pada atlet renang di Semarang yang menunjukkan prevalensi terjadinya kram otot tersebut sebesar 54,8%.[10]
Mortalitas
Secara umum kram otot kaki bukanlah suatu penyakit mematikan, terutama pada individu sehat gejalanya cukup ringan. Tetapi kram merupakan penyakit yang mengganggu kualitas hidup, terutama jika kejadian terjadi di malam hari yang mengganggu waktu tidur sehingga jika berlangsung terus menerus akan menyebabkan kelelahan pada penderita kram yang berkurang waktu istirahatnya.[11]