Edukasi dan Promosi Kesehatan Amblyopia
Edukasi dan promosi kesehatan terkait amblyopia merupakan hal yang paling penting sebagai upaya pencegahan, deteksi dini, hingga penatalaksanaan yang optimal. Edukasi yang baik kepada orangtua atau keluarga anak akan lebih menjamin prognosis yang baik.[4,5,7]
Edukasi Pasien
Kondisi amblyopia merupakan suatu kondisi yang berisiko untuk terjadinya gangguan penglihatan permanen. Penyakit ini merupakan kondisi yang bersifat progresif, sehingga perlu diberikan penjelasan kepada pasien, orang tua atau keluarga mengenai beberapa hal berikut:
- Perjalanan dan perkembangan penyakit sehingga perlu penatalaksanaan secara dini untuk mencapai penglihatan yang optimal
- Pilihan terapi, keuntungan dan efek samping dari masing-masing terapi, dan pentingnya kepatuhan dan kedisiplinan menjalankan terapi
- Pencegahan rekurensi penyakit setelah tercapai perbaikan optimal, yaitu dengan tetap patuh menggunakan okluder atau penalisasi sesuai anjuran dokter
- Penting untuk pemeriksaan visus dan kontrol ke dokter spesialis mata setiap 3−6 bulan tergantung kestabilan penglihatan, kontrol ini untuk pemantauan secara berkala sampai anak berusia 8−10 tahun[4,5,7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan adalah hal yang terpenting pada kasus amblyopia, termasuk upaya menemukan kasus sedini mungkin agar segera mendapatkan penanganan. Hal yang harus dilakukan adalah:
- Pendidikan kepada orang tua, guru, atau petugas kesehatan untuk lebih waspada terhadap tingkah laku anak, seperti memicingkan mata, memiringkan kepala, maju mendekati objek, memejamkan atau melotot untuk melihat suatu objek
- Bila menemukan satu dari kondisi tersebut di atas, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter mata
- Skrining rutin pemeriksaan visus dan pemeriksaan mata pada bayi dan anak, terutama jika memiliki kelainan okular penyerta
- Orangtua maupun keluarga harus segera memberikan koreksi untuk gangguan mata pada bayi atau anaknya, misalnya strabismus, gangguan refraksi, kekeruhan kornea, katarak, blepharoptosis, atau tumor sehingga tidak memicu terjadinya amblyopia[4,5,13]