Etiologi Amblyopia
Etiologi amblyopia terbagi berdasarkan klasifikasinya, yaitu amblyopia strabismus, anisometropia, isometropia, dan deprivasi. amblyopia bilateral lebih jarang terjadi daripada unilateral.[6-8]
Klasifikasi amblyopia
Berdasarkan penyebab, amblyopia diklasifikasikan menjadi amblyopia strabismus, anisometropia, isometropia, dan deprivasi.
Amblyopia Strabismus
Amblyopia strabismus disebabkan mata juling yang konstan sehingga terjadi kompetisi dan hambatan interaksi jalur penglihatan yang membawa input. Kondisi ini menyebabkan gangguan fusi kedua mata dan terjadi dominasi pusat penglihatan kortikal oleh mata yang terfiksasi. Sedangkan pada mata yang tidak terfiksasi akan mengalami penurunan respons terhadap input yang mengakibatkan deviasi pusat penglihatan binokular. Selain itu, kondisi bayangan foveal yang kabur karena gangguan proses akomodasi juga menjadi faktor risiko yang memperberat amblyopia.[9-12]
Amblyopia Anisometropia
Amblyopia anisometropia disebabkan gangguan refraksi yang tidak seimbang antara kedua mata. Bayangan yang terbentuk memiliki bentuk dan ukuran yang berlainan, sehingga terjadi kompetisi intraokular dan inhibisi yang menyebabkan gangguan fusi. Derajat ringan hyperopia atau astigmatisme (perbedaan 1−2 Dioptri pada kedua mata) dapat menyebabkan amblyopia ringan, sedangkan miopia tinggi unilateral (-6 Dioptri) atau hyperopia tinggi unilateral (+6 Dioptri) akan menyebabkan amblyopia berat.[9-12]
Amblyopia Isometropia
Amblyopia isometropia disebabkan gangguan refraksi yang tidak dikoreksi sehingga tidak memberikan hasil penglihatan normal, walaupun ukuran kelainan kedua mata hampir sama. Kondisi ini terjadi karena bayangan pada retina kabur sehingga menyebabkan gangguan fusi binokular. Risiko amblyopia adalah pada hyperopia lebih dari +5 D atau myopia lebih dari -10 D.[9-12]
Amblyopia Deprivasi
Amblyopia deprivasi berkaitan dengan kekeruhan media kongenital dini yang menyebabkan gangguan pembentukan bayangan. Beberapa kasus penyebab adalah katarak kongenital padat atau total, kekeruhan kornea, dan perdarahan vitreous.[9-12]
Etiologi
Amblyopia unilateral lebih sering terjadi dengan etiologi sebagai berikut:
- Strabismus
- Anisometropia
- Deprivasi stimulus, seperti kekeruhan jalur penglihatan pada ptosis, tumor palpebral, dan obstruksi duktus nasolakrimal kongenital[1,3]
Sedangkan etiologi amblyopia bilateral adalah kekeruhan media bilateral yang disebabkan oleh kondisi berikut: Kekeruhan kornea bilateral
- Katarak kongenital
- Perdarahan vitreous
- Ametropia, yaitu astigmatism, myopia, atau hipermetropia bilateral yang berat[6-8]
Faktor Risiko
Amblyopia umumnya terjadi pada usia anak. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian amblyopia adalah riwayat keluarga dengan kondisi amblyopia atau penyebabnya, Down syndrome, dan kelainan mata yang menyertai anak tersebut. Apabila seorang anak memiliki faktor risiko yang tinggi maka skrining secara dini dan berkala untuk mencegah perkembangan amblyopia.[10-12]