Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Nefritis Lupus general_alomedika 2023-01-25T10:34:57+07:00 2023-01-25T10:34:57+07:00
Nefritis Lupus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Nefritis Lupus

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Patofisiologi lupus nefritis (lupus nephritis/LN) didasarkan oleh mekanisme yang menyebabkan hilangnya toleransi autoantigen nuklear, sehingga membentuk kompleks imun dan aktivasi respon imun innate dan adaptif yang memproduksi autoantibodi dan inflamasi intrarenal. Hilangnya toleransi terhadap autoantigen nuklear ini ditandai dengan terdeteksinya antibodi antinuklear.[1,3]

Hilangnya toleransi terhadap nukleus sel terjadi akibat kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan menyebabkan kerusakan sel pada jaringan. Sel yang rusak memiliki struktur dan molekul yang mirip partikel virus, kemudian memicu aktivasi sistem imun seperti pada infeksi virus terhadap sel yang rusak ini, sehingga pasien juga memiliki gejala sistemik tidak spesifik, seperti demam, lemas, myalgia, dan artralgia.[1,3]

Aktivasi sistem imun innate terus menerus kemudian juga menyebabkan aktivasi sistem imun adaptif, seperti aktivasi sel T dan B, yang mengakibatkan produksi antibodi antinuklear terus menerus.[1,3]

Antibodi antinuklear kemudian membentuk imun kompleks dengan nukleosom intrarenal dan autoantigen lainnya, sehingga menyebabkan kerusakan sel, aktivasi komplemen, dan sekresi sitokin dan kemokin. Isotop autoantibodi dapat mengendap di berbagai lokasi di glomerulus. Glomerulus memiliki beberapa bagian, yaitu kapiler (yang memiliki endotel), kapsula Bowman, membran basalis, dan mesangium.[1,3]

Apabila formasi imun kompleks terbentuk di mesangium, maka terjadi glomerulonefritis mesangioproliferatif (nefritis lupus kelas I dan II), yang umumnya memiliki manifestasi klinis yang lebih ringan.[1,3]

Apabila imun kompleks terbentuk pada subendotel (nefritis lupus kelas III dan IV) maka dapat menyebabkan pembengkakan dan pembekuan sel endotel yang mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Hal ini diikuti dengan ruptur membran basalis glomerulus dan nekrosis vaskular menyebabkan terbentuknya hematuria, formasi crescent, dan glomerulosklerosis.[1,3]

Kompleks imun yang terbentuk pada subepitel (nefritis lupus kelas V) akan menyebabkan proteinuria masif dan hilangnya podosit yang mengakibatkan glomerulosklerosis.[1,3]

Inflamasi intrarenal kemudian dapat mengundang leukosit dan mengakibatkan kerusakan jaringan sekunder, sehingga inflamasi kembali dan berlanjut seperti siklus. Sedangkan, usaha tubuh untuk memperbaiki jaringan ginjal yang rusak sering kali membentuk lesi baru yang hiperaktif dan insufisien.[1,3]

Lesi perbaikan yang hiperaktif antara lain, hiperproliferasi sel mesangial (nefritis lupus mesangioproliferatif), sel endotel (nefritis lupus endokapiler), dan sel epitel parietal (nefritis lupus crescentic). Lesi perbaikan insufisien adalah jaringan parut akibat hilangnya podosit (glomerulosklerosis fokal segmental) dan glomerulosklerosis.[1,3]

Referensi

1. Musa R, Brent LH, Qurie A. Lupus Nephritis. StatPearls. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499817/
3. Liu Y, Anders HJ. Lupus nephritis: From pathogenesis to targets for biologic treatment. Nephron - Clinical Practice. 2014;128:224-231. doi:10.1159/000368581

Pendahuluan Nefritis Lupus
Etiologi Nefritis Lupus

Artikel Terkait

  • Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
    Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Juni 2024, 00:17
Gatal disertai kemerahan pada wajah dan leher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter.Saya memiliki pasien perempuan, usia 15thn dengan keluhan gatal disertai kemerahan pada wajah dan leher yg sdh dialami >1bln. Untuk daerah wajah...
Anonymous
Dibalas 21 Februari 2024, 10:33
Ruam kemerahan di tangan dan badan setelah mandi atau berkeringat
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya,Saya mendapat px mengeluh muncul bercak kemerahan spt di gambar setelah mandi/setelah berkeringat. Pasien mengatakan beberapa saat...
dr. Nabilah salsabila
Dibalas 30 November 2023, 19:25
Bengkak pada kedua sendi pergelangan kaki dan tangan
Oleh: dr. Nabilah salsabila
5 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi dok. Pasien laki-laki, usia 20 tahun, dengan keluhan bengkak pada kedua sendi pergelangan kaki dan sendi MCP, PIP kanan dan kiri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.