Epidemiologi Nefritis Lupus
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa lupus nefritis (lupus nephritis/LN) banyak ditemukan pada pasien lupus eritematosus sistemik (LES) yang didiagnosis LES pada masa kanak-kanak, yaitu sekitar 37%.[5,19,20]
Selain itu, walaupun kasus LES lebih banyak ditemukan pada perempuan dengan perbandingan 9-14:1, namun komplikasi nefritis lupus lebih sering terjadi pada laki-laki dari ras kulit hitam. Umumnya, nefritis lupus terjadi pada 20–60% pada pasien lupus eritematosus sistemik (LES).[5,19,20]
Global
Data prevalensi nefritis lupus sampai saat ini masih belum banyak dilaporkan. Insiden LES adalah sekitar 1,5 – 11 per 100.000 orang per tahun. Insiden nefritis lupus diperkirakan sebesar 40% dari pasien LES.[5-7]
Nefritis lupus juga lebih sering ditemukan pada pasien LES dengan etnik Asia (40-82%), Afrika (69%), Hispanik (61%), dan American Indian dibandingkan ras Kaukasia (29%). Di negara Thailand dan Sri Lanka, prevalensi nefritis lupus pada pasien LES yang lebih tinggi, yaitu 70-100%. [5,8,19]
Indonesia
Sampai sekarang belum terdapat studi epidemiologi nefritis lupus di Indonesia. Epidemiologi LES di Indonesia dilaporkan sebanyak sekitar 1.250.000 orang dan sebanyak 27,9% mengalami nefropati akibat LES.[9,21]
Mortalitas
Tingkat mortalitas nefritis lupus sudah cukup menurun, yaitu 11,1 per 100 pasien per tahunnya pada periode 1995-1999 menjadi 6,7 per 100 pasien per tahun pada periode 2010-2014. Tingkat mortalitas pasien nefritis lupus yang mengalami penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) dilaporkan meningkat sebanyak 26 kali dan banyak terjadi pada ras kulit hitam.[4,10,19]