Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Edema Otak general_alomedika 2022-06-21T16:54:06+07:00 2022-06-21T16:54:06+07:00
Edema Otak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Edema Otak

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Patofisiologi edema otak terdiri dari 4 mekanisme, yaitu vasogenik, sitotoksik, osmotik, serta interstitial. Pada beberapa kondisi, edema otak dapat terjadi melalui lebih dari satu mekanisme sekaligus. Sebagai contoh, pada pasien dengan trauma otak dan perdarahan intraserebral, edema otak dapat terjadi melalui mekanisme vasogenik dan sitotoksik.[2,4,6]

Edema Otak Vasogenik

Pada edema otak vasogenik, terjadi akumulasi cairan ekstraseluler akibat kerusakan pada sawar darah otak atau blood brain barrier (BBB). Kerusakan BBB menyebabkan munculnya celah pada lapisan endotel serta terjadi aktivasi sel glia.

Sel glia yang teraktivasi menghasilkan mediator seperti bradikinin, serotonin, histamin, komplemen, asam arakidonat, nitrit oksida, dan leukotrien. Akibatnya, terjadi peningkatan permeabilitas sehingga protein dan cairan masuk ke dalam rongga ekstraseluler. Edema otak vasogenik biasanya terjadi pada kondisi tumor dan infeksi otak.[2,4,6]

Edema Otak Sitotoksik atau Seluler atau Ionik

Edema otak sitotoksik disebabkan oleh kondisi hipoksia atau iskemia. Berkurangnya aliran darah ke otak mengakibatkan kerusakan pada pompa ion yang bertugas untuk menjaga keseimbangan elektrolit kompartemen intraseluler dan ekstraseluler. Pompa ion yang bersifat dependen ATP menjadi tidak dapat berfungsi. Kerusakan pompa Na-K-ATPase menyebabkan penumpukan ion natrium di dalam intrasel karena kegagalannya dalam mengeluarkan ion natrium. Kondisi ini nantinya akan menarik cairan ke dalam sel untuk menjaga kondisi isoosmotik.

Selain itu, kondisi hipoksia dan iskemia juga menyebabkan akumulasi glutamat pada celah sinaps sehingga terjadi aktivitas neuronal berlebihan dari NMDA. Aktivasi reseptor NMDA menyebabkan influks ion kalsium ke dalam intrasel. Pompa ion yang bertugas menjaga konsentrasi ion kalsium lebih tinggi di ekstrasel gagal menjalankan tugasnya karena tidak terdapat ATP. Akumulasi ion kalsium di intrasel menyebabkan pembengkakan mitokondria dan terganggunya produksi ATP lebih lanjut.[2,4]

Penyebab tersering dari edema otak sitotoksik adalah stroke iskemik. Selain itu, ensefalopati hepatik dan sindrom Reye juga dapat menyebabkan edema otak sitotoksik.[2,6]

Edema Otak Interstitial

Edema otak interstitial biasanya terjadi pada pasien dengan hidrosefalus. Peningkatan tekanan intraventrikuler pada kondisi hidrosefalus menyebabkan kerusakan lapisan ependim sehingga terjadi perpindahan cairan serebrospinalis menuju rongga ekstraseluler yaitu interstitial otak. Kondisi lain yang dapat menyebabkan perpindahan cairan transependimal adalah meningitis, perdarahan subarakhnoid, dan gangguan aliran serebrospinalis akibat efek massa.[2,4]

Edema Otak Osmotik

Edema otak osmotik disebabkan adanya ketidakseimbangan osmolaritas antara serum plasma dan parenkim otak. Penurunan osmolaritas serum atau peningkatan osmolaritas jaringan otak menyebabkan adanya perbedaan gradien sehingga terjadi aliran cairan menuju parenkim otak. Pada kondisi ini, tidak terjadi kerusakan pada BBB maupun membran sel. Kondisi yang dapat menyebabkan mekanisme ini adalah syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH) serta ketoasidosis diabetik.[2,4]

Doktrin Monro-Kellie menyatakan bahwa volume total dari rongga intrakranial adalah tetap karena dikelilingi oleh tulang tengkorak yang keras dan tidak elastis. Hal ini mencakup volume otak, darah, dan cairan serebrospinal. Peningkatan volume salah satu komponen menyebabkan penurunan volume komponen lainnya untuk mencapai volume intrakranial yang konstan.

Edema otak, terlepas dari mekanisme kejadiannya, mengakibatkan terjadinya peningkatan volume otak sehingga dapat terjadi penurunan perfusi darah dan volume cairan serebrospinalis sebagai mekanisme kompensasi. Selain itu, peningkatan volume otak juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.[4,7,8]

Referensi

2. Mahajan S, Bhagat H. Cerebral oedema: Pathophysiological mechanisms and experimental therapies. J Neuroanaesthesiol Crit Care. 2016; 3:22-28
4. Nehring SM, Tadi P, Tenny S. Cerebral Edema. [Updated 2021 Sep 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
6. Koenig MA. Cerebral Edema and Elevated Intracranial Pressure. Continuum. 2018; 24:1588-1602
7. Hirzallah MI, Choi HA. The Monitoring of Brain Edema and Intracranial Hypertension. Journal of Neurocritical Care. 2016; 9(2):92-104
8. Stokum JA, Gerzanich V, Simard JM. Molecular pathophysiology of cerebral edema. Journal of Cerebral Blood Flow & Metabolism. 2016; 36(3):513-538

Pendahuluan Edema Otak
Etiologi Edema Otak
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.