Edukasi dan Promosi Kesehatan Meningitis
Edukasi meningitis meliputi anjuran untuk vaksinasi sebagai salah satu cara pencegahan penyakit penting dilakukan oleh dokter. Edukasi terkait gejala meningitis
Edukasi Pasien
Pada pasien dengan otitis, sinusitis, tuberkulosis, atau pneumonia, anjurkan untuk melakukan pengobatan hingga tuntas untuk mencegah terjadinya komplikasi meningitis bakterial. Pasien perlu diedukasi mengenai cara penyebaran meningitis yang disebabkan oleh infeksi serta gejala awal yang mungkin muncul agar diagnosis tidak terlambat.
Pada pasien yang telah selesai mendapat perawatan meningitis juga perlu dipantau untuk melihat adanya kemungkinan sekuele penyakit atau gangguan mental.[8]
Vaksinasi
Vaksinasi meningitis penting dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit meningitis karena penyakit ini seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Vaksin N.meningitis disarankan mulai diberikan kepada anak usia 11-12 tahun dan booster pada usia 16-18 tahun. Apabila vaksinasi dilakukan di atas usia 16 tahun, tidak diperlukan adanya booster.
Vaksinasi meningitis disarankan terutama pada populasi padat penduduk, seperti orang yang tinggal di asrama, orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, orang yang akan berangkat umroh atau haji, pasien yang asplenia, dan ahli mikrobiologi yang memeriksa bakteri Meningococcus. Sediaan vaksin meningitis yang ada di Indonesia melindungi terhadap serogrup A, C,W, dan Y.
Vaksin H. Influenzae tipe B dan S. pneumoniae juga dapat diberikan pada masa anak-anak dan sudah terbukti efektif dalam menurunkan insidensi terjadinya meningitis bakterial. Vaksinasi BCG juga diketahui memiliki perlindungan yang signifikan terhadap meningitis TB.[3,13]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri