Edukasi dan Promosi Kesehatan Migren
Edukasi dan promosi kesehatan cukup penting pada migraine karena migraine adalah suatu penyakit kronis yang dapat memengaruhi kualitas hidup penderita. Dokter perlu memberikan edukasi yang tepat kepada pasien, sehingga tingkat nyeri dan frekuensi rekurensi dapat ditekan serendah mungkin.
Edukasi Pasien
Pasien harus menghindari faktor yang dapat memicu timbulnya serangan, contohnya kurang tidur, stres, konsumsi makanan tertentu, atau pemakaian obat tertentu. Pasien hendaknya memiliki catatan harian tentang pola munculnya serangan, pola nyeri, dan pola hilangnya nyeri dengan penggunaan obat tertentu. Hal ini penting untuk mengkaji ulang perkembangan penyakit serta efektivitas regimen pengobatan.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Beberapa modalitas nonmedikamentosa diperkirakan bisa mengurangi risiko rekurensi migraine. American Academy of Neurology menyarankan terapi relaksasi, thermal biofeedback yang dikombinasi dengan terapi relaksasi, electromyographic biofeedback, dan terapi perilaku yang dikombinasi dengan terapi farmakologis untuk profilaksis.[3,8]
Pasien juga disarankan untuk menghindari makanan atau minuman yang diketahui merupakan pemicu serangan, misalnya alkohol, kafein, cokelat, monosodium glutamat, buah tertentu (jeruk, pisang, dan alpukat), kacang, cuka, dan keju tua.[3]
Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia