Etiologi Migren
Hingga saat ini, etiologi pasti migraine belum diketahui. Namun, migraine dilaporkan memiliki hubungan kuat dengan faktor genetik. Sebanyak 70–80% penderita migraine memiliki riwayat keluarga penderita migraine juga. Risiko terkena migraine meningkat hingga 4 kali lipat pada orang dengan keluarga yang menderita migraine dengan aura.
Faktor Genetik
Migraine diketahui memiliki hubungan yang kuat dengan faktor genetik. Salah satu contohnya adalah familial hemiplegic migraine (FHM). FHM adalah subtipe migraine yang langka dan yang berhubungan dengan defek genetik pada kromosom 1, 2, dan 19. FHM merupakan migraine dengan aura yang diawali atau diikuti dengan gejala hemiplegia yang sembuh dengan sendirinya.
Perubahan Hormonal pada Wanita
Fluktuasi kadar estrogen pada wanita diketahui dapat memicu timbulnya nyeri kepala. Wanita dengan riwayat migraine sering mengalami nyeri kepala sebelum atau selama periode menstruasi. Migraine juga sering muncul selama kehamilan atau menopause.
Makanan dan Minuman Tertentu
Konsumsi minuman beralkohol, minuman anggur, dan minuman kafein dapat memicu migraine. Selain itu, pemanis buatan dan monosodium glutamate (MSG) juga diketahui dapat memicu migraine pada beberapa orang.[1,2,4]
Stimulus Sensoris
Cahaya terang atau sinar matahari dapat memicu migraine. Selain itu, stimulus suara atau aroma tertentu juga dapat memicu migraine pada beberapa orang.
Obat-Obatan Tertentu
Kontrasepsi oral dan vasodilator dapat memicu atau meningkatkan gejala migraine.
Faktor Risiko
Wanita dilaporkan lebih berisiko mengalami migraine daripada pria, terutama ketika ada kehamilan, menopause, atau menstruasi. Selain itu, adanya anggota keluarga yang memiliki riwayat migraine juga merupakan faktor risiko migraine.[1,2,4]
Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia