Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Nyeri Miofasial
Edukasi dan promosi kesehatan sindrom nyeri miofasial utamanya ditekankan pada pentingnya modifikasi gaya hidup seperti aktivitas fisik rutin dan mengupayakan posisi ergonomis. Sampaikan pada pasien bahwa obat-obatan dapat menghilangkan nyeri akut, tetapi nyeri dapat kembali dan menetap bertahun-tahun.[1-3]
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa sindrom nyeri miofasial dapat disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan yang menyebabkan pembentukan “taut band”. Inilah yang menjadi titik nyeri terlokalisir. Sindrom ini biasanya terjadi setelah otot berkontraksi berulang kali, misalnya akibat gerakan berulang yang digunakan dalam pekerjaan atau hobi. Sampaikan bahwa nyeri biasanya bersifat kronik dan dapat menetap bertahun-tahun, sehingga terapi adekuat sangat penting untuk mengurangi morbiditas.
Penanganan sindrom nyeri miofasial biasanya meliputi obat-obatan, injeksi trigger point, atau terapi fisik. Hingga kini belum ada bukti konklusif yang mendukung penggunaan satu terapi dibandingkan yang lain. Meski demikian, terapi fisik dipercaya sebagai komponen penting dari program perawatan.
Pasien dengan nyeri kronik, termasuk sindrom nyeri miofasial, rentan mengalami gangguan mood seperti depresi. Menjalani konseling atau mengikuti kelompok pendukung dapat membantu pasien coping terhadap kondisi medis yang dialami.[1-3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Untuk mencegah dan mengendalikan sindrom nyeri miofasial, gaya hidup sehat dan mengupayakan posisi ergonomis saat bekerja sangat penting. Istirahat cukup 6–8 jam setiap hari, melakukan peregangan otot secara rutin, dan olahraga ringan seperti jogging dapat membantu meningkatkan kesehatan secara umum dan mencegah timbulnya sindrom nyeri miofasial.
Pasien juga perlu melakukan manajemen stres karena sindrom nyeri miofasial telah dikaitkan dengan ketegangan otot akibat tekanan mental. Peregangan berkala akan membantu mencegah timbulnya sindrom nyeri miofasial pada populasi berisiko, seperti mereka yang pekerjaannya melibatkan gaya statis yang terus-menerus, misalnya pegawai kantoran.[1-3]