Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Nyeri Miofasial monika-natalia 2023-02-01T15:10:41+07:00 2023-02-01T15:10:41+07:00
Sindrom Nyeri Miofasial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Nyeri Miofasial

Oleh :
dr. David Susanto, Sp.N, FINA
Share To Social Media:

Patofisiologi sindrom nyeri miofasial melibatkan adanya produksi iregular dan pelepasan  berlebihan asetilkolin pada akson terminal. Hal ini menyebabkan jumlah asetilkolin menjadi berlebihan pada motor end plate dan meningkatkan pelepasan jumlah kalsium.

Kondisi kalsium yang berlebih menyebabkan terjadinya pemendekan pada serat otot yang dikenal sebagai “taut band”. Selain munculnya benjolan, kondisi kontraksi yang terus menerus juga menyebabkan iskemia jaringan yang menimbulkan rasa nyeri lokal dan nyeri tekan pada area taut band yang disebabkan karena adanya pelepasan substansi nyeri, seperti substansi P, calcitonin gene related peptide, dan sitokin proinflamasi.

Substansi nyeri kadang dapat menyebar pada beberapa segmen medula spinalis sehingga memicu terjadinya referred pain. Nyeri juga dapat dipicu oleh aktivasi sensitisasi sentral yang meningkatan hipereksitabilitas saraf.[1,2]

Myofascial Trigger Point

Myofascial trigger point (MTrPs) dapat menghasilkan gejala nyeri saat palpasi dan tekanan. Palpasi atau penyisipan jarum dapat memicu local twitch response (LTR), yang dapat mereproduksi gejala nyeri saat palpasi. Berbagai studi mekanik dan elektrofisiologi telah dilakukan untuk menjelaskan mekanisme nyeri MTrP, namun belum ada jawaban yang definitif.

Lokus MTrP dihipotesiskan terdiri dari lokus aktif (motorik) dan lokus sensorik (sensorik). Penyebaran potensi sepanjang serat ekstrafusal dan perbaikan nyeri setelah injeksi toksin botulinum mengindikasikan adanya lokalisasi zona endplate. Berbagai penelitian telah mengidentifikasi adanya aktivitas listrik spontan dari MTrPs, namun belum diketahui apakah ada perbedaan pada situs non-MTrP.[1]

Referensi

1. Galasso A, Urits I, An D, et al. A Comprehensive Review of the Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Curr Pain Headache Rep, 2020. 24, 43. https://doi.org/10.1007/s11916-020-00877-5
2. Urits I, Charipova K, Gress K, Schaaf AL, et al. Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Best Practical & Research Clinical Anaesthesiology. 2020. 34 : 427- 448.

Pendahuluan Sindrom Nyeri Miofasial
Etiologi Sindrom Nyeri Miofasial
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2023, 15:22
Nyeri paha tidak sembuh-sembuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Pasien usia 29 tahun. Pekerjaan mahasiswa.Keluhan utama, nyeri di paha bagian depan, kedua kaki, sudah 7 hari ini.Sebelumnya, pasien mengalami hemorroid...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.