Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sindrom Nyeri Miofasial monika-natalia 2023-02-01T15:12:05+07:00 2023-02-01T15:12:05+07:00
Sindrom Nyeri Miofasial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sindrom Nyeri Miofasial

Oleh :
dr. David Susanto, Sp.N, FINA
Share To Social Media:

Etiologi sindrom nyeri miofasial belum sepenuhnya dipahami. Nyeri pada sindrom nyeri miofasial diduga disebabkan oleh stimulasi saraf sensorik oleh zat algogenik di lingkungan inflamasi dan kompresi jaringan edema. Otot dan fasia yang menderita peradangan aseptik dapat menyebabkan adhesi.

Sindrom nyeri miofasial umumnya terjadi pada individu yang melakukan aktivitas statis tingkat rendah berkelanjutan, seperti pekerja kantoran, musisi, dan dokter gigi. Ketegangan residual yang dihasilkan oleh gaya statis yang terus-menerus dari postur kerja jangka panjang menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan penumpukan metabolit yang merangsang ujung saraf perifer dan menyebabkan disfungsi saraf.[1,13]

Faktor Risiko

Timbulnya myofascial trigger point (MTrPs) pada sindrom nyeri miofasial dapat dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan faktor risiko. Faktor predisposisi munculnya MTrPs meliputi:

  • Cedera otot akut atau stres otot kontinu
  • Stres mental, kelelahan berlebihan atau kurang tidur
  • Pendinginan otot yang intens[13]

Cedera otot akut atau stres otot kontinu bisa berkaitan dengan faktor ergonomis yang mencakup penggunaan otot secara berlebihan. Misalnya mengangkat benda berat berulang kali atau aktivitas berulang yang terus menerus, seperti yang dialami pekerja kantoran dan musisi.

Faktor struktural abnormal yang dapat berkontribusi pada munculnya MTrPs mencakup adanya skoliosis, spondylosis, osteoarthritis, penyakit kronis, dan kondisi degeneratif tulang belakang.[1]

Faktor risiko munculnya MTrPs pada sindrom nyeri miofasial meliputi:

  • Perubahan hormonal dan kelainan metabolisme, seperti hipotiroidisme dan menopause

  • Defisiensi nutrisi, seperti defisiensi vitamin B dan zat besi
  • Infeksi kronis
  • Ketidakstabilan biomekanik kronis lokal
  • Gangguan sistem imun[2,3,13]

Referensi

1. Galasso A, Urits I, An D, et al. A Comprehensive Review of the Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Curr Pain Headache Rep, 2020. 24, 43. https://doi.org/10.1007/s11916-020-00877-5
2. Urits I, Charipova K, Gress K, Schaaf AL, et al. Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Best Practical & Research Clinical Anaesthesiology. 2020. 34 : 427- 448.
3. Das R, Jhajharia B. Fascia and Myofascial Pain Syndrome – An Overview. Asian Pac. J. Health Sci. 2022. 9(4) : 228-232.
13. Cao QW, Peng BG, Wang L, Huang YQ, Jia DL, Jiang H, Lv Y, Liu XG, Liu RG, Li Y, Song T, Shen W, Yu LZ, Zheng YJ, Liu YQ, Huang D. Expert consensus on the diagnosis and treatment of myofascial pain syndrome. World J Clin Cases. 2021 Mar 26;9(9):2077-2089. doi: 10.12998/wjcc.v9.i9.2077. PMID: 33850927; PMCID: PMC8017503.

Patofisiologi Sindrom Nyeri Miof...
Epidemiologi Sindrom Nyeri Miofa...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2023, 15:22
Nyeri paha tidak sembuh-sembuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Pasien usia 29 tahun. Pekerjaan mahasiswa.Keluhan utama, nyeri di paha bagian depan, kedua kaki, sudah 7 hari ini.Sebelumnya, pasien mengalami hemorroid...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.