Epidemiologi Stroke pada Anak
Data epidemiologi stroke pada anak melaporkan bahwa sekitar 80% stroke terjadi pada anak dibawah usia 28 hari (perinatal stroke) disebabkan oleh arterial ischemic stroke (AIS). Sementara pada anak diatas usia 28 hari hingga 18 tahun (childhood stroke), angka kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik sekitar 1:1.[1]
Global
Insiden stroke pada anak secara global berkisar antara 2,1-7,8 per 100.000 anak per tahun. Kejadian (AIS) sebesar 1,6 per 100.000 anak per tahun, stroke hemoragik sebesar 1,2 per 100.000 anak per tahun, dan cerebral sinus venous thrombosis (CVST) sebesar 0,25-0,67 per 100.000 anak per tahun.[1,4]
Berdasarkan klasifikasi usianya yaitu perinatal stroke dan childhood stroke, perinatal stroke terjadi pada 1 dari 3.500 bayi baru lahir dan childhood stroke terjadi pada sekitar 1-2 per 100.000 anak per tahun.[1]
Data lain mendapatkan insiden stroke iskemik dan hemoragik di negara maju sebesar 3-25 kasus per 100.000 anak per tahun. Stroke pada anak lebih sering terjadi pada usia <5 tahun, laki-laki, ras Asia, dan berkulit hitam. insiden yang lebih tinggi pada anak kulit hitam berhubungan dengan kasus anemia sel sabit yang tinggi pada populasi ini.[1,4]
Indonesia
Tidak ada data nasional mengenai kasus stroke pada anak di Indonesia.
Mortalitas
Stroke masuk ke dalam 10 daftar utama penyebab kematian pada populasi anak. Tingkat mortalitas akibat stroke iskemik arterial pada anak bervariasi antara 7-28%, dan pada stroke hemoragik sebesar 6-54%. Mortalitas stroke pada anak di Amerika Serikat sebesar 5%.[2,4]