Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Tetanus general_alomedika 2023-04-12T15:20:21+07:00 2023-04-12T15:20:21+07:00
Tetanus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Tetanus

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Data epidemiologi tetanus dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 menunjukkan ada 13.502 laporan kasus tetanus. Di negara maju seperti Amerika Serikat, hanya sekitar 264 kasus tetanus yang dilaporkan sejak tahun 2009-2017. Di negara maju lainnya seperti Inggris, hanya 11 kasus tetanus dilaporkan selama tahun 2021.[11-13]

Global

Secara global selama tahun 2011-2016 laporan kasus tetanus selalu kurang dari 20.000 kasus per tahun.

Di Amerika Serikat pada tahun 2019, sebanyak 26 kasus tetanus dilaporkan melalui sistem National Notifiable Diseases Surveillance System (NNDSS). Dari 29 kasus tersebut, 2 pasien meninggal akibat tetanus.

Dari tahun 2009 hingga 2017, di Amerika Serikat terdapat 264 kasus dan 16 kematian akibat tetanus yang dilaporkan.  Sejumlah 60 kasus (23%) merupakan pasien berusia ≥ 65 tahun dan 36 kasus (13%) terjadi pada pasien dengan usia kurang dari 20 tahun, dimana 2 diantaranya merupakan kasus tetanus neonatorum.[11,12]

Empat puluh sembilan pasien dari 197 kasus tersebut diketahui riwayat vaksinasinya dan hanya 10 pasien yang pernah mendapatkan vaksin tetanus toxoid sebanyak 3 dosis atau lebih.[15]

Indonesia

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, laporan kasus tetanus pada tahun 1994 di Indonesia berjumlah 3.843 kasus, dengan kasus terbanyak ditemukan di provinsi Jawa Timur yakni 1.229 kasus.

Penelitian yang dilakukan di RS Hasan Sadikin, Bandung antara tahun 1991-1995 menemukan 85 kasus tetanus. Sekitar 69,4% kasus disebabkan karena luka pada kaki. Angka mortalitas mencapai 25,6% dan dari semua pasien tersebut tidak ada yang pernah mendapatkan imunisasi dasar.[16]

Penemuan kasus tetanus mengikuti kejadian bencana gempa di Yogyakarta pada tahun 2006 melaporkan adanya 26 kasus tetanus yang ditemukan dari data 8 rumah sakit setempat dan delapan dari 26 pasien atau sebanyak 30,8% dari total pasien tersebut meninggal .[17]

Di tahun 2017, WHO melaporkan insidensi tetanus neonatorum di Indonesia sebanyak 25 kasus, dan insidensi tetanus secara keseluruhan adalah 506 kasus.[18]

Mortalitas

Angka mortalitas tetanus menurun sejak dilakukan pencegahan melalui vaksinasi tetanus toxoid. Pada tahun 2016, diperkirakan sekitar 48.000-80.000 orang meninggal akibat tetanus di dunia.

Dari 19.937 kematian akibat tetanus neonatorum tersebut sebagian besar masih terjadi di Asia Selatan (45%) dan Afrika sub-Saharan (44%). Sementara kematian pada anak-anak dan dewasa akibat tetanus, 47% terjadi di Asia Selatan, 36% di Afrika sub-Saharan, dan 12% di Asia Tenggara.

Angka mortalitas tersebut dibandingkan dengan tahun 1990 menurun sebesar 90% untuk kejadian tetanus neonatorum dan 81% untuk tetanus lainnya. Angka mortalitas tertinggi akibat tetanus neonatorum ditemukan di negara Somalia, Sudan Selatan, dan Kenya, yakni lebih dari 5 kematian per 100.000 populasi.[19]

Penelitian dari data-data kasus tetanus pada beberapa rumah sakit di Afrika menunjukkan median case fatality rate tetanus mencapai 44%. Beberapa penyebab utama tetanus yang ditemukan adalah luka pada kaki dan sirkumsisi pada pria.[20]

Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015 masih ada 34.000 bayi baru lahir yang meninggal akibat tetanus neonatorum. Angka ini menurun sekitar 96% dibandingkan dengan tahun 1988.

Sebelum pengenalan upaya eliminasi tetanus neonatorum di Indonesia, survei pada tahun 1980 di beberapa provinsi menunjukkan angka kematian berkisar 6-23 kematian akibat tetanus neonatorum per 1000 kelahiran hidup.

Namun, pada tahun 2016, WHO, United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), dan United Nations sexual and reproductive health agency (UNFPA) menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil mencapai status eliminasi tetanus maternal dan neonatorum.[11,21]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

11. WHO. Tetanus. 2018. https://www.who.int/health-topics/tetanus#tab=tab_1
12. Tetanus surveillance. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2019.
13. Tetanus in England. Annual Report 2021. Public Health England. 2022. https://www.gov.uk/government/publications/tetanus-in-england-and-wales-2013/tetanus-in-england-and-wales-2013
14. Havers FP, Moro PL, Hunter P, et al. Use of Tetanus Toxoid, Reduced Diphtheria Toxoid, and Acellular Pertussis Vaccines: Updated Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices - United States, 2019. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2020; 69:77.
15. CDC. Final 2015 reports of nationally notifiable infectious diseases and conditions. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2016;65(46):1306–1321
16. Gunawan D. Tetanus in adults in Bandung, Indonesia. Neurol J Southeast Asia. 1996;1:43-46. http://www.neurology-asia.org/articles/19962_043.pdf
17. Hierink F, Okiro EA, Flahault A, Ray N. The winding road to health: A systematic scoping review on the effect of geographical accessibility to health care on infectious diseases in low- and middle-income countries. PLoS One. 2021 Jan 4;16(1):e0244921. doi: 10.1371/journal.pone.0244921. PMID: 33395431; PMCID: PMC7781385.https://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/1756-0500-2-34
18. WHO. WHO vaccine-preventable disease monitoring system global summary. 2010. http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/70535/WHO_IVB_2010_eng.pdf;jsessionid=59F3CE446381EB371966D75B03BC9F27?sequence=1
19. Kyu HH, Mumford JE, Stanaway JD, Barber RM, Hancock JR, Vos T, et al. Mortality from tetanus between 1990 and 2015: findings from the global burden of disease study 2015. BMC Public Health. 2017;17:179. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmid/28178973/
20. Dalal S, Samuelson J, Reed J, Yakubu A, Ncube B, Baggaley R. Tetanus disease and deaths in men reveal need for vaccination. Bull World Health Organ. 2016 Aug 1;94(8):613-21. doi: 10.2471/BLT.15.166777. Epub 2016 Jun 2. PMID: 27516639; PMCID: PMC4969990.
21. Pusdatin Kemenkes RI. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination PVA report INO.2020. http://p2p.kemkes.go.id/maternal-and-neonatal-tetanus-elimination-pva-report-ino/

Etiologi Tetanus
Diagnosis Tetanus

Artikel Terkait

  • Protokol Profilaksis Tetanus
    Protokol Profilaksis Tetanus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 21 Maret 2025, 11:00
Kapan suntik ATS pada pasien tertusuk paku berkarat?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Sebenarnya pasien tertusuk paku berkarat, kapan golden time pemberian ATS Dok? Apakah dalam 6 jam atau dalam 24 jam dok? Sy konsul...
Anonymous
Dibalas 05 Maret 2025, 08:01
Apakah perlu diberikan anti tetanus pada pasien dengan vulnus punctum namun riwayat imunisasi tidak jelas?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Anak usia 6 th tertusuk paku 1 jam yg lalu.. luka kurg lbih 0.5cm, luka brsih.. paku berkarat atau tidak ,juga tidak jelas, riwayat imunisasi...
Anonymous
Dibalas 17 Januari 2025, 16:01
Explore luka pada luka tusuk paku yang dialami 3 hari lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore dokter teman-teman sejawat, saya izin bertanya apakah boleh dilakukan cross insisi atau explore luka terkena tusuk paku yg dialami 3 hari yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.