Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Amenorrhea Sekunder annisa-meidina 2024-10-14T14:57:06+07:00 2024-10-14T14:57:06+07:00
Amenorrhea Sekunder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Amenorrhea Sekunder

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Amenorrhea atau amenorea sekunder adalah kondisi seorang wanita tidak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut pada wanita dengan riwayat menstruasi teratur, atau selama 6 bulan pada wanita dengan riwayat menstruasi tidak teratur. Pada kondisi patologis amenorrhea sekunder berhubungan dengan gangguan hormonal, kelainan pada endometrium, atau sumbatan pada traktus aliran keluar menstruasi.[1–3]

Siklus menstruasi secara fisiologis diregulasi oleh sistem yang melibatkan hipotalamus, pituitari, dan ovarium atau disebut jaras HPO. Gangguan fungsional atau struktural pada sistem tersebut berdampak pada supresi sintesis gonadotropin-releasing hormone (GnRh). Kondisi ini menyebabkan gangguan pada produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga terjadi iregularitas menstruasi. Rusaknya endometrium akibat prosedur operasi atau dilatasi dan kuretase juga dapat menjadi penyebab amenorrhea sekunder.[3,4]

Sanitary,Pad,With,Alarm,Clock,On,Pink,Background,,Top,View

Evaluasi amenorrhea sekunder diawali dengan penggalian informasi riwayat menstruasi lengkap, riwayat kehamilan, menyusui, dan kontrasepsi. Selain itu, dokter juga perlu menanyakan penyakit kronik, konsumsi obat-obatan, stres, hingga kebiasaan makan pasien.

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memperhatikan adanya tanda hiperandrogenisme seperti hirsutisme, jerawat, dan acanthosis nigricans. Pemeriksaan juga perlu dilakukan untuk mengevaluasi defisit penglihatan dan gangguan tiroid untuk menentukan penyebab amenorrhea.[1–3,5]

Pemeriksaan penunjang amenorrhea sekunder terutama dilakukan untuk mengeksklusi diagnosis kehamilan. Bila hasil tes kehamilan negatif, evaluasi gambaran klinis hiperandrogenisme, oligo/amenorrhea, atau temuan ovarium polikistik pada pemeriksaan USG perlu dilakukan untuk mengarahkan pada faktor polycystic ovarian syndrome (PCOS). Selain itu, pemeriksaan thyroid stimulating hormone (TSH), kadar serum prolaktin, dan uji estrogen-progesteron dapat dilakukan untuk menentukan etiologi amenorrhea.[1,5]

Penatalaksanaan amenorrhea sekunder disesuaikan dengan etiologi yang mendasari. Terapi medikamentosa seperti terapi pengganti hormon dapat diberikan untuk memperbaiki siklus menstruasi. Obat agonis dopamin dapat diberikan pada pasien dengan kondisi hiperprolaktinemia. Terapi nonfarmakologi amenorrhea sekunder meliputi modifikasi gaya hidup, konseling gizi, psikoterapi, dan pemantauan untuk mencegah komplikasi.[1–6]

Referensi

1. Lord M, Sahni M. Secondary Amenorrhea. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431055/
2. Nawaz G, Rogol AD, Jenkins SM. Amenorrhea. 2024. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482168/
3. American Society for Reproductive Medicine. Current Evaluation of Amenorrhea: A Comittee Opinion. 2024. https://www.asrm.org/practice-guidance/practice-committee-documents/current-evaluation-of-amenorrhea/
4. Thiyagarajan DK, Basit H, Jeanmonod R. Physiology, Menstrual Cycle. In: StatPearls .Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500020/
5. DeSapri KAT. Medacape. Amenorrhea.2024. https://emedicine.medscape.com/article/252928-overview
6. Podfigurna A, Meczekalski B. Functional Hypothalamic Amenorrhea: A Stress-Based Disease. MDPI. 2024. https://www.mdpi.com/2673-396X/2/3/20

Patofisiologi Amenorrhea Sekunder

Artikel Terkait

  • Red Flag Amenorrhea
    Red Flag Amenorrhea
Diskusi Terkait
dr. mardiah
Dibalas 09 Januari 2025, 08:13
Haid tidak teratur pada remaja
Oleh: dr. mardiah
4 Balasan
Alo dokter,,,sampai berapa lama biasanya menstruasi yang belum teratur pada awal-awal menarche masih tergolong normal? Saya ada paaien yg tahun pertama...
Anonymous
Dibalas 27 September 2024, 17:50
Tidak menstruasi selama 2 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
wanita 28 tahun, os tidak mens selama 2 bulan.sebelumnya os pakai kb suntik 1 bulan, terakhir suntik bulan juni. setelah itu tidak mens sampai saat ini....
Anonymous
Dibalas 29 Agustus 2023, 15:54
Tidak haid sejak konsumsi kontrasepsi darurat
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok izin diskusi. Ada pasien konsumsi postinor sudah 3 kali dalam 1 bulan sbg kontrasepsi darurat, lalu mengeluhkan tidak haid selama 2 siklus ini. Kira²...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.