Edukasi dan Promosi Kesehatan Cracked Nipple dan Inverted Nipple
Edukasi dan promosi kesehatan pada cracked nipple dan inverted nipple secara garis besar berhubungan dengan teknik menyusui serta pencegahan terhadap faktor risiko.
Edukasi Pasien
Hal-hal yang disampaikan pada edukasi pasien cracked dan inverted nipple antara lain memberikan semangat pada ibu untuk tetap memberikan ASI dan mengajari teknik menyusui yang benar.
Pada cracked nipple, ibu dapat terus memberikan ASI jika luka tidak begitu sakit. Sarankan untuk mulai menyusu dari puting yang paling tidak lecet. Jika nyeri atau lecet dirasa sangat berat, payudara dapat diistirahatkan terlebih dulu. Selama diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan atau pompa kekuatan ringan.
Metode Hoffman dan inverted syringe dapat diajarkan pada ibu dengan inverted nipple. Bila bayi belum dapat melekat dengan baik pada minggu-minggu pertama, ibu dapat memerah ASI dan memberinya dengan gelas. Ibu dan bayi perlu sesering mungkin melakukan kontak kulit ke kulit agar bayi dapat menemukan sendiri posisi dan cara menyusu yang paling nyaman baginya untuk menyusu. [30]
Teknik Menyusui
Teknik menyusui yang baik meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara dengan tepat. Posisi menyusui harus senyaman mungkin. Ibu dapat menyusui pada posisi duduk, tidur terlentang atau tidur miring. Posisi tubuh yang baik dapat dilihat sebagai berikut:
- Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
- Perut atau dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest)
- Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
- Seluruh punggung bayi disangga dengan baik
- Ada kontak mata antara ibu dengan bayi
- Pegang belakang bahu, jangan kepala bayi
- Kepala terletak di lengan bukan di siku
Perlekatan yang berlangsung dengan baik dapat dilihat jika dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah membuka lebar, areola juga masuk ke mulut bayi (tidak hanya puting susu), dan areola bagian atas tampak lebih banyak. [23,31]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan cracked nipple dapat dilakukan dengan teknik menyusui yang benar, menghindari kontak dengan sabun, sampo, atau residu deterjen pada puting yang lecet, dan tidak melepaskan bayi secara tiba-tiba pada saat menyusui. Setelah menyusui, sebaiknya biarkan payudara berkontak dengan udara dan lepaskan bra. Jika menggunakan breast pad, pastikan dalam keadaan kering dan sering diganti. [31]
Pencegahan yang berhubungan dengan inverted nipple antara lain menghindari penggunaan botol susu dan dot atau kempeng karena hanya akan menghalangi kemampuan menyusu bayi. [30]