Penatalaksanaan Cracked Nipple dan Inverted Nipple
Penatalaksanaan cracked nipple dan inverted nipple harus meliputi konseling menyusui. Terapi medikamentosa dapat berupa analgetik dan krim lanolin. Pada inverted nipple dapat dilakukan penarikan puting secara manual, teknik spuit terbalik, atau pembedahan.
Konseling Menyusui
Konseling menyusui sangat penting pada pasien cracked nipple, karena kondisi ini sering terkait dengan teknik menyusui yang kurang tepat. Teknik menyusui meliputi posisi menyusui, posisi tangan saat memberikan puting ke mulut bayi, dan perlekatan yang baik. Posisi menyusui dapat dilakukan dengan teknik cradle hold atau football hold. Pada cradle hold, infant didekap ke payudara ibu dengan lengan ibu menahan kepalanya, dan perut infant didekatkan ke abdomen bagian atas ibu. Pada football hold, ibu merangkul bayi sambil menumpu kepala bayi dan kaki bayi diorientasikan ke siku ibu.
Posisi tangan ibu saat memberikan puting ke mulut bayi dapat menggunakan palmar grasp atau C-hold dengan scissor grasp. Pada palmar grasp, jempol ibu diletakkan di atas areola dan jari lainnya di bawah payudara membentuk huruf ‘C’ atau ‘V’. Pada scissor grasp, jempol dan telunjuk diletakan di atas areola dan tiga jari lainnya di bawah. Ibu harus memastikan puting tidak condong ke atas, karena hal ini dapat mengganggu perlekatan dan menyebabkan abrasi. [23]
Inisiasi Menyusui Dini
Inverted nipple dapat diatasi setelah bayi lahir, yaitu dengan proses inisiasi menyusui dini (IMD). Hisapan mulut bayi dapat membantu menarik puting yang retraksi dan mengosongkan ASI di payudara sehingga tidak terjadi engorgement. [13]
Penatalaksanaan Cracked Nipple
Penatalaksanaan cracked nipple terdiri dari non medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan cracked nipple menjadi rumit karena isapan berulang oleh bayi pada saat menyusui dapat menimbulkan nyeri pada ibu, tetapi jika payudara tidak dikosongkan dapat timbul engorgement. [24]
Nonmedikamentosa
Untuk tata laksana cracked nipple, minta ibu untuk menjaga puting agar tetap kering. Kolostrum atau ASI yang keluar dapat dioleskan di sekitar puting, kemudian dibiarkan hingga kering. Jika terasa sangat nyeri dan tampak fisura yang jelas, payudara dapat diistirahatkan selama 24 jam, namun pastikan ASI dipompa agar tidak terjadi engorgement. Jika terjadi engorgement, dapat lakukan pengompresan dengan kain basah dan hangat selama 5 menit, kemudian pompa ASI secara perlahan. [13]
Medikamentosa
Penatalaksanaan medikamentosa dilakukan dengan pemberian analgetik dan krim lanolin. Analgetik diberikan untuk menghilangkan nyeri, dapat berupa tablet paracetamol 650-1000 mg tiap 4-6 jam, maksimal 4000 mg per hari.
Pemberian krim lanolin dilaporkan mampu mempercepat penyembuhan luka akibat trauma pada puting. Lanolin dilaporkan memberikan kelembapan pada kulit dan mempercepat reepitelisasi. Tetapi, ada pula studi yang menemukan bahwa penggunaan lanolin tidak mengurangi nyeri payudara dan memperbaiki menyusui. [6,24,25]
Penatalaksanaan Inverted Nipple
Ada dua cara noninvasif yang dapat digunakan untuk mengatasi inverted nipple, yaitu penarikan secara manual dan penggunaan spuit terbalik. Penarikan puting secara manual dilakukan dengan menarik puting secara lembut menggunakan tangan beberapa kali hingga puting protrusi. Penarikan manual dapat dilakukan dengan prosedur Hoffman. Letakkan jari di dekat inverted nipple, tekan jaringan dengan cukup kuat, kemudian gerakan jari-jari menjauhi areola.
Teknik spuit terbalik dilakukan menggunakan spuit ukuran 10-20 ml, tergantung pada besar puting. Ujung spuit yang terdapat jarum dipotong dan penarik spuit (spuit puller) dipindahkan ke sisi bekas potongan. Ujung yang tumpul diletakkan di atas puting, kemudian lakukan penarikan beberapa kali hingga puting keluar. Lakukan sehari tiga kali (pagi, siang, dan malam) masing-masing 10 kali.
Jika kedua upaya di atas tidak memberikan hasil, ibu dapat memberikan air susunya dengan cara memerah atau menggunakan pompa payudara. [15,26,27]
Nipple Shield
Nipple shield merupakan alat yang penggunaannya masih kontroversial. Jika puting ibu dapat protrusi sedikit di atas payudara, nipple shield dapat membantu proses laktasi. Nipple shield adalah alat berbentuk puting yang diletakan di atas puting dan areola sebelum menyusui. Agar penggunaan dapat efektif, nipple shield harus berukuran pas dengan payudara ibu, dan infant harus melakukan perlekatan dengan baik terhadap areola, bukan hanya ujung alat saja. [28]
Pembedahan
Selain intervensi yang sudah disebutkan di atas, inverted nipple juga dapat ditata laksana dengan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan yang direkomendasikan adalah metode yang mempertahankan keberadaan duktus atau meminimalisir cedera pada duktus. [2,3]