Pendahuluan Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah kondisi berat janin di bawah persentil 10 sesuai usia kehamilan. Proses terjadinya IUGR berhubungan dengan banyak faktor, yaitu kelainan fungsi plasenta, suplai oksigen dan nutrisi janin yang tidak adekuat, serta nutrisi ibu hamil yang kurang.[1-3]
Kondisi kehamilan dengan IUGR lebih sering ditemukan pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Hipertensi dalam kehamilan, vaskulatur uteroplasenta abnormal, kelainan kongenital, infeksi, atau penyalahgunaan zat oleh ibu hamil dilaporkan berhubungan dengan kejadian IUGR. Faktor risiko IUGR adalah usia ibu hamil muda, status primigravida, pertambahan berat badan kehamilan yang rendah, dan riwayat abortus sebelumnya.[4,5]
Diagnosis IUGR sangat bergantung pada pemeriksaan USG prenatal. Beberapa aspek dalam pemeriksaan USG yang dapat membantu diagnosis IUGR adalah estimasi berat janin, abdominal circumference (AC), rasio head circumference/abdominal circumference (HC/AC), rasio femur length/abdominal circumference (FL/AC), volume cairan amnion, dan doppler velosimetri.[4,5]
Penentuan waktu terminasi pada kehamilan dengan IUGR sangat ditentukan oleh hasil pemeriksaan USG. Bayi dengan IUGR berisiko mengalami komplikasi, seperti persalinan preterm, hipoglikemia, hipokalsemia, dan gangguan termoregulasi. Oleh karena itu, resusitasi neonatus dan penanganan komplikasi saat persalinan harus dilakukan dengan cepat dan tepat.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini