Patofisiologi Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Patofisiologi intrauterine growth restriction (IUGR) belum diketahui secara pasti, karena pertumbuhan janin merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan banyak faktor. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab IUGR adalah fungsi plasenta abnormal, suplai oksigen dan nutrisi maternal yang tidak adekuat, serta penurunan kemampuan penggunaan suplai oleh janin.[4,6]
Fungsi Plasenta Abnormal
Plasenta memegang peranan penting dalam terjadinya IUGR. Kelainan pembentukan, perfusi inadekuat, dan disfungsi vili plasenta diduga sebagai salah satu penyebab utama dari IUGR, terutama pada usia gestasi awal.[4,7]
Pada preeklampsia, terjadi invasi sel trofoblas pada uterus yang terlalu dangkal dan kelainan diferensiasi sitotrofoblas. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya destruksi arteri spiralis desidua distal, sehingga perfusi maternal melalui vili plasenta inadekuat yang akan menyebabkan hipoksia plasenta lokal dan gangguan pertumbuhan janin.[4,7]
Selain itu, infark, stress oksidatif, sitokin-sitokin, dan hipertensi dalam kehamilan juga dapat mengganggu fungsi vili trofoblas.[4,7]
Faktor Genetik
Genetik juga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya IUGR. Rendahnya kadar insulin-like growth factor (IGF)-I dan II dan peningkatan kadar IGF binding protein (BP)-1 ditemukan berhubungan dengan IUGR pada beberapa studi. Selain itu, delesi parsial homozigot dan mutasi reseptor IGF-1 juga sudah ditemukan pada beberapa kasus IUGR.[4,6]
Penyebab genetik lainnya yang diduga dapat menyebabkan IUGR adalah gangguan pada gen glial cell missing-1 (GCM1). Gangguan pada gen ini dipercaya dapat mengganggu diferensiasi dan morfogenesis trophoblast sehingga dapat menyebabkan IUGR.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini