Etiologi Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
Etiologi intrauterine growth restriction (IUGR) melibatkan faktor maternal, janin, dan plasenta. Namun, 40% kasus IUGR belum ditemukan penyebabnya secara pasti.[4,5]
Etiologi Maternal
Beberapa gangguan medis maternal dilaporkan berhubungan dengan IUGR, yaitu penyakit hipertensi termasuk hipertensi dalam kehamilan, diabetes melitus yang menyebabkan vaskulopati, penyakit ginjal kronis, lupus eritematosus sistemik, dan sindrom antifosfolipid. Kondisi anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan IUGR, di antaranya anemia sel sabit.
Kondisi patologis pada kehamilan yang diketahui dapat menyebabkan IUGR adalah preeklampsia dan diabetes gestasional. Kondisi ini menyebabkan disfungsi vili plasenta sehingga nutrisi janin terganggu sejak awal kehamilan.
Penyebab maternal lainnya adalah:
- Konsumsi obat maternal: warfarin, steroid, antikonvulsan, antineoplastik, antimetabolit, dan antagonis asam folat
- Gangguan hematologi dan imunologi: trombofilia didapat
- Infeksi dan infestasi parasit: toxoplasmosis, sifilis, rubella, citomegalovirus, herpes, tuberkulosis, malaria, infeksi saluran kemih, dan bakterial vaginosis
Asma bronkial dan penyakit jantung bawaan jenis sianotik[3,5,6]
Etiologi Plasenta
Insufisiensi plasenta dilaporkan terjadi pada +3% dari kehamilan dengan IUGR. Adanya ketidakseimbangan antara persediaan nutrisi yang tersalur melalui plasenta dengan permintaan janin akan menyebabkan IUGR.
Beberapa keadaan plasenta yang dapat menyebabkan IUGR adalah vaskulatur uteroplasenta abnormal, disfungsi plasenta (seperti pada preeklampsia), confined placental mosaicism (CPM), vili avaskular, arteritis desidua atau arteri spiralis, kehamilan mola parsial, abrupsio plasenta, infeksi plasenta (plasenta malaria, vilitis infeksius), dan penurunan ekspresi enzim untuk regulasi redoks (tioredoksin, glutaredoksin).[3,5,6]
Etiologi Janin
Etiologi IUGR dari faktor janin meliputi faktor genetik, malformasi kongenital, dan infeksi janin. Etiologi genetik dilaporkan berkontribusi sebesar 5‒20% dari seluruh etiologi IUGR.
Diketahui sebagian IUGR diakibatkan kelainan kromosom, yaitu delesi autosomal dan trisomi 13, 18, dan 21. Selain itu, sindrom genetik dapat menyebabkan kondisi IUGR, misalnya sindrom Bloom, sindrom Russell-Silver, sindrom Cornelia de Lange, sindrom Brachmann-de Lange, sindrom Mulibrey Nanism, sindrom Rubinstein-Taybi, sindrom Dubowitz, sindrom Seckel, sindrom Johanson-Blizzard, sindrom Fanconi, sindrom Roberts, dan sindrom De Sanctis-Cacchione.
IUGR juga dapat terjadi pada janin dengan kelainan bawaan mayor, misalnya fistula trakeoesofageal, penyakit jantung bawaan, hernia diafragma kongenital, defek dinding abdomen (omfalokel dan gastroskisis), dan defek tuba neural.
Etiologi janin lainnya adalah:
- Infeksi kongenital: TORCH (toxoplasmosis, other infection, rubella, cytomegalovirus, herpes), malaria, infeksi HIV kongenital
- Gangguan metabolik: agenesis pankreas, lipodistrofi kongenital, galaktosemia, gangliosidosis generalisata tipe I, hipofosfatasia, penyakit l-cell, fenilketonuria fetal, diabetes mellitus neonatal transien[3,5,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko IUGR dihubungkan dengan gangguan pada maternal, struktur fetal, dan kelainan plasenta. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya IUGR:
- Umur maternal <16 tahun dan >35 tahun
- Status sosioekonomi rendah dan tinggal di negara berkembang
- Penyalahgunaan zat pada maternal: merokok aktif maupun pasif, alcohol use disorder, cannabis use disorder, dan cocaine use disorder
- Kerja fisik sedang sampai berat
- Indeks massa tubuh (IMT) maternal sebelum kehamilan <20 kg/m2, atau berat badan <45 kg dan >75 kg
- Nulipara dan paritas lebih dari 5 kali
- Interval antara kehamilan <6 bulan atau ≥120 bulan
- Kehamilan dengan penanganan medis buruk
- Penyulit kehamilan, seperti hipoksia maternal, gestasi multipel, riwayat persalinan sebelumnya dengan penyulit kecil masa kehamilan (KMK), kehamilan dengan peningkatan berat badan yang buruk
- Berat plasenta <350 gram
- Arteri umbilikalis tunggal[3,5,6,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini