Edukasi dan Promosi Kesehatan Kehamilan Postterm
Edukasi dan promosi kesehatan tentang kehamilan postterm perlu mencakup informasi mengenai opsi terapi yang ada, yaitu terapi konservatif, induksi persalinan, ataupun sectio caesarea. Edukasi tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing terapi berperan penting untuk membantu pasien menentukan preferensi terapi.[9,12]
Edukasi Pasien
Dokter perlu menjelaskan opsi terapi yang ada dan menjelaskan keuntungan maupun kekurangan masing-masing terapi. Terapi konservatif dulunya lebih disukai karena ada kekhawatiran bahwa induksi persalinan yang gagal akan meningkatkan risiko sectio caesarea. Namun, bukti klinis yang ada justru menunjukkan bahwa induksi persalinan tidak meningkatkan risiko sectio caesarea. Sebaliknya, terapi konservatif dikatakan berhubungan dengan risiko sectio caesarea.[10,12]
Dokter juga memberikan edukasi tentang beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada janin akibat kehamilan postterm, seperti aspirasi mekonium, infeksi, insufisiensi pernapasan, dan makrosomia.[9,10,12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan mengenai pencegahan kehamilan postterm dapat diberikan lewat media cetak atau media online seperti website dan aplikasi kesehatan. Kunci untuk pencegahan kehamilan postterm adalah antenatal care. Oleh karena itu, dokter perlu mengedukasi ibu hamil untuk melakukan antenatal care secara teratur.[10,12]
Pasien yang memiliki risiko kehamilan postterm seperti wanita dengan obesitas atau wanita dengan riwayat kehamilan postterm sebelumnya sebaiknya diberikan edukasi mengenai risiko kehamilan postterm, frekuensi antenatal care yang perlu dilakukan, dan opsi tata laksana bila kehamilan postterm terjadi.[1,8,10,12]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur