Epidemiologi Ketuban Pecah Dini
Data epidemiologi menunjukkan bahwa insiden ketuban pecah dini (KPD) atau premature rupture of membrane memiliki kisaran 5-10%.[4]
Global
Insiden ketuban pecah dini berkisar 5-10%. KPD preterm terjadi pada 3% dari seluruh kehamilan.
Kurang-lebih 70% kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan. Meski demikian, di pusat kesehatan rujukan, lebih dari 50% kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan preterm. Ketuban pecah dini telah dilaporkan sebagai penyebab dari sepertiga kasus kelahiran preterm.[4]
Indonesia
Belum ada data pasti angka kejadian ketuban pecah dini secara nasional. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus 32 per 1.000 kelahiran hidup. Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab mortalitas pada ibu dan janin tersebut.[5]
Mortalitas
Ketuban pecah dini merupakan penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas perinatal. KPD merupakan etiologi dari 18-20% mortalitas prenatal dan 21,4% morbiditas prenatal. Etiologi kematian bayi yang berkaitan dengan KPD adalah sepsis, asfiksia, dan hiperplasia pulmonal. Bayi yang lahir dengan sepsis memiliki tingkat mortalitas 4 kali lebih besar dibanding yang lahir tanpa sepsis.[2,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Giovanni Gilberta
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta