Prognosis Ketuban Pecah Dini
Prognosis ketuban pecah dini (KPD) atau premature rupture of membrane umumnya memburuk pada usia kehamilan yang lebih muda. Risiko komplikasi juga meningkat pada kasus ketuban pecah dini dengan usia kehamilan lebih muda.[1,2]
Komplikasi
Risiko komplikasi mortalitas dan morbiditas ibu dan janin umumnya semakin meningkat seiring peningkatan usia kehamilan. Meski demikian, kesintasan juga dipengaruhi oleh berat badan janin saat persalinan, usia gestasi, serta riwayat obstetrik dan ginekologi ibu.[1,2,16]
Komplikasi Maternal
Komplikasi maternal mencakup risiko infeksi, termasuk sepsis, korioamnionitis, dan endometritis. Ibu dengan ketuban pecah dini juga bisa mengalami abrupsio plasenta dan retensio plasenta.[1,2]
Komplikasi Janin
40-50% pasien ketuban pecah dini dengan usia gestasi di bawah 24 minggu akan mengalami persalinan dalam 1 minggu. Sementara itu, 70-80% mengalami persalinan dalam 2-5 minggu. Ini berarti bayi akan lahir prematur. Selain itu, hipoplasia pulmonar dilaporkan pada 10-20% kasus ketuban pecah dini dengan usia gestasi < 24 minggu.
Oligohidramnion akibat ketuban pecah dini dapat menyebabkan deformasi Potter berupa kuping letak rendah, resesi dagu, dan epicanthal fold yang menonjol bilateral. Risiko komplikasi lain jika janin dilahirkan pada usia gestasi sangat muda adalah kontraktur ekstremitas, malformasi skeletal, disabilitas intelektual, gangguan pendengaran, dan cerebral palsy.
Bayi yang lahir prematur akibat ketuban pecah dini juga lebih berisiko mengalami distres napas, perdarahan intraventrikular, dan necrotizing enterocolitis.[1,2]
Prognosis
Prognosis ketuban pecah dini dipengaruhi oleh usia kehamilan dan kondisi klinis ibu dan janin. Ketuban pecah dini dikaitkan dengan 30-40% persalinan prematur dan merupakan penyebab utama persalinan preterm. Ketika terjadi jauh dari cukup bulan, risiko morbiditas dan mortalitas yang signifikan perlu diwaspadai bagi janin maupun ibu.
Semakin lama durasi ketuban pecah dini, risiko infeksi juga akan meningkat. Infeksi dapat menjadi infeksi berat, seperti sepsis, yang mengancam nyawa ibu dan janin.
Seperti telah disebutkan, 40-50% kasus ketuban pecah dini dengan usia gestasi < 24 minggu dilaporkan mengalami persalinan dalam 1 minggu. Persalinan pada usia gestasi ini memiliki kesintasan yang lebih rendah dibandingkan pada usia kehamilan lebih tua saat janin sudah viable.[1,2,12]
Penulisan pertama oleh: dr. Giovanni Gilberta
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta