Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Korioamnionitis general_alomedika 2023-02-02T13:45:33+07:00 2023-02-02T13:45:33+07:00
Korioamnionitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Korioamnionitis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terhadap korioamnionitis yang utama adalah pentingnya antenatal care.

Edukasi Pasien

Ibu perlu diedukasi mengenai tanda dan gejala terjadinya infeksi selama masa kehamilan. Anjurkan pasien untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika ditemui gejala pecah ketuban, keputihan, demam, atau nyeri perut saat hamil. Ibu hamil dihimbau untuk tidak sembarang mengonsumsi obat steroid atau antibiotik tanpa sepengetahuan dokter apabila mengalami keluhan-keluhan tersebut.

Ibu yang mengeluhkan keluhan yang sama pada saat persalinan diedukasi bahwa hal tersebut tidak selalu mengarah pada diagnosis korioamnionitis dan terdapat penyakit-penyakit lain yang juga dapat menyebabkan keluhan tersebut, seperti appendicitis, infeksi saluran kemih, pielonefritis, dan pneumonia.[4,6]

Ibu yang mengalami korioamnionitis juga perlu diedukasi mengenai pentingnya kepatuhan berobat untuk memastikan korioamnionitis dapat diatasi dengan baik tanpa menyebabkan komplikasi. Jelaskan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan janin.

Dokter juga harus memberikan edukasi mengenai penanganan neonatus yang lahir dengan riwayat korioamnionitis. Jelaskan bahwa risiko terjadinya infeksi meningkat sehingga walau kondisi baik, bayi tetap harus dirawat inap untuk observasi ada tidaknya tanda infeksi.[4,17]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit korioamnionitis berfokus pada pentingnya antenatal care. Dengan antenatal care, selain dapat mendeteksi dan menerapi sedini mungkin korioamnionitis, pasien dan dokter juga dapat melakukan pengawasan terhadap ibu dan janin.

Pengawasan terhadap janin dapat meliputi pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan perencanaan terkait pemberian antibiotik untuk janin.

Selain itu, dengan melakukan antenatal care, perencanaan untuk persalinan seperti perlu/tidaknya induksi, persalinan sectio caesarea, juga dapat dipikirkan lebih matang.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

4. Fowler JR, Simon LV. Chorioamnionitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532251/
6. Tita AT, Andrews WW. Diagnosis and management of clinical chorioamnionitis. Clin Perinatol. 2010 Jun;37(2):339-54.
17. Bany-Mohammed FM. Chorioamnionitis. Medscape. 2018.

Prognosis Korioamnionitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Prolong diare pada anak kurang dari 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam ts, izin bertanya, terdapat kasus Pada anak usia 9 bulan dengan prolonged diare hingga hampir 2 minggu, sudah sempat rawat inap 1 minggu dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 09:59
Curiga Lesi Moluskum Kontangiosum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, apakah ini termasuk moluskum kontangiosum?Pasien usia 5 tahun ada benjolan papul, kadang gatal dan tidak, muncul sejak 1 bulan lebih. Dengan...
Anonymous
Dibalas 04 Desember 2025, 16:20
Benjolan di kulit dan bawah kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kira2 ini apa ya dok? teraba keras, tidak nyeri dan tidak gatal. Banyak muncul di daerah lutut dan siku. ada juga seperti benjolan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.