Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Korioamnionitis general_alomedika 2023-02-02T13:35:38+07:00 2023-02-02T13:35:38+07:00
Korioamnionitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Korioamnionitis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, korioamnionitis  terjadi pada sekitar 4% kehamilan. Korioamnionitis berhubungan dengan usia gestasional saat lahir. Semakin muda usia gestasional bayi, semakin tinggi tingkat prevalensi korioamnionitisnya.

Global

Korioamnionitis terjadi pada sekitar 4% kehamilan. Walau demikian, studi mengenai epidemiologi korioamnionitis ini menunjukkan hasil yang bervariasi akibat adanya variasi dalam kriteria diagnosis yang digunakan.

Dengan penggunaan kriteria diagnosis terbaru oleh American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), ditemukan adanya peningkatan insiden korioamnionitis di Israel sebanyak 38%; sementara bila menggunakan kriteria diagnosis Gibbs, didapatkan insiden korioamnionitis sebayak 24%.[4,8,9]

Sebanyak kurang lebih 25% kelahiran prematur disebabkan oleh korioamnionitis. Di Amerika Serikat, sebanyak 1–4% kehamilan mengalami korioamnionitis. Namun, data prevalensi korioamnionitis di negara berkembang masih sangatlah kurang.[10]

Indonesia

Sampai saat ini, belum ada data mengenai prevalensi korioamnionitis di Indonesia. Saat ini hanya terdapat data prevalensi berbasis rumah sakit untuk korioamnionitis di Indonesia.

Berdasarkan data tersebut ditemukan bahwa terdapat hubungan antara durasi ketuban pecah dini dengan prevalensi korioamnionitis. Semakin lama durasi ketuban pecah dini, semakin besar kemungkinan pasien mengalami korioamnionitis.[11]

Mortalitas

Studi di Amerika Serikat pada tahun 2008 mendapatkan angka mortalitas neonatus pada bayi dengan riwayat korioamnionitis adalah sebanyak 1,4 per 1000 kehamilan, sementara angka mortalitas pada bayi yang sebelumnya tidak terkena korioamnionitis adalah 0,81 per 1000 kehamilan.[12]

Studi lain menunjukkan bahwa tingkat mortalitas ini dipengaruhi oleh usia gestasi bayi saat lahir, serta ada tidaknya bukti terjadinya inflamasi fetal (funisitis dan/atau angiitis pembuluh darah fetal).[13,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

4. Fowler JR, Simon LV. Chorioamnionitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532251/
8. Ericson JE, Laughon MM. Chorioamnionitis: implications for the neonate. Clin Perinatol. 2015 Mar;42(1):155-65, ix.
9. Fried M, Barak O, Brezinov Y, Ayalon MY, Flidel O, Levy R, et al. 650:The impact of the new ACOG 2017 classification on the incidence of suspected intraamniotic infection. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2019;220(1):431 – 432.
10. Johnson CT, Farzin A, Burd I. Current management and long-term outcomes following chorioamnionitis. Obstet Gynecol Clin North Am. 2014 Dec;41(4):649-69.
11. Novianesari PH, Bernolian N, Maulani H, Ramadanti A, Theodorus. Comparison between leukocyte esterase activity and histopathological examination in indentifying chorioamnionitis. Case Reports in Perinatal Medicine.2017;7(1).
12. Malloy MH. Chorioamnionitis: epidemiology of newborn management and outcome United States 2008. J Perinatol. 2014 Aug;34(8):611-5.
13. Stimac M, Juretić E, Vukelić V, Matasić NP, Kos M, Babić D. Effect of chorioamnionitis on mortality, early onset neonatal sepsis and bronchopulmonary dysplasia in preterm neonates with birth weight of < 1,500 grams. Coll Antropol. 2014 Mar;38(1):167-71.
14. Lau J, Magee F, Qiu Z, Houbé J, Von Dadelszen P, Lee SK. Chorioamnionitis with a fetal inflammatory response is associated with higher neonatal mortality, morbidity, and resource use than chorioamnionitis displaying a maternal inflammatory response only. Am J Obstet Gynecol. 2005 Sep;193(3 Pt 1):708-13.

Etiologi Korioamnionitis
Diagnosis Korioamnionitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 21 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.