Etiologi Korioamnionitis
Etiologi korioamnionitis dapat berupa bakteri, jamur Candida spp., atau parasit Trichomonas vaginalis. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan koriamnionitis adalah
Etiologi
Etiologi yang umum dari korioamnionitis adalah infeksi bakterial. Adapun bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan korioamnionitis adalah:
- Bakteri aerob: Mycoplasma pneumoniae
- Bakteri anaerob: Gardnerella vaginalis, Bacteroides spp.
- Bakteri anaerob fakultatif: Streptococcus grup B, Ureaplasma urealyticum, Escherichia coli, Listeria monocytogenes.
Selain itu, korioamnionitis juga dapat disebabkan oleh Candida spp., terutama Candida albicans, dan Trichomonas vaginalis.[4,7]
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya korioamnionitis berupa nullipara, partus lama, pemeriksaan digital berulang pada keadaan ketuban yang sudah pecah, dan pematangan serviks dengan metode mekanis, misalnya dengan menggunakan kateter Foley.[1,6]
Faktor lain yang juga meningkatkan risiko korioamnionitis adalah:
- Ketuban pecah dini
- Air ketuban bercampur mekonium (meconium stained amniotic fluid)
- Infeksi saluran kemih
- Bakterial vaginosis
- Riwayat infeksi menular seksual, misalnya gonorrhea atau klamidia
Cardiotocography menggunakan pemantauan internal[1,6,11]
Selain itu, terdapat juga faktor risiko yang masih belum jelas hubungannya atau masih kontroversial, seperti konsumsi rokok atau alkohol, penggunaan anestesi epidural saat hamil, periodontitis, dan obesitas saat hamil[1,6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja