Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Polip Serviks general_alomedika 2024-02-22T08:55:39+07:00 2024-02-22T08:55:39+07:00
Polip Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Polip Serviks

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Diagnosis polip serviks perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan perdarahan vagina abnormal, leukorrhea, dan perdarahan setelah berhubungan seksual. Pada pemeriksaan dengan spekulum, polip bisa terlihat. USG dan histeroskopi dapat bermanfaat untuk mengonfirmasi diagnosis.[1-3]

Anamnesis

Sekitar dua pertiga pasien dengan polip serviks asimtomatik dan polip ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin ginekologi. Pada kasus simtomatik, pasien umumnya datang dengan keluhan perdarahan abnormal, seperti perdarahan di luar waktu menstruasi, atau perdarahan pascamenopause. Pasien juga bisa mengeluhkan leukorrhea.

Anamnesis juga perlu mencakup informasi tentang riwayat hormonal, termasuk kehamilan, persalinan, serta perubahan siklus menstruasi. Pasien harus diwawancarai mengenai riwayat seksual, termasuk perilaku seksual yang mungkin berkontribusi pada iritasi atau trauma di daerah serviks. Anamnesis yang baik juga mencakup pemeriksaan riwayat penyakit menular seksual dan faktor risiko lain seperti obesitas. Meskipun jarang, polip yang berukuran besar dapat memblokade kanal serviks, menyebabkan infertilitas.[1,3]

Pemeriksaan Fisik

Polip serviks dapat terlihat sebagai massa yang menonjol di dalam saluran serviks. Warna polip bervariasi, mulai dari merah muda hingga keunguan, tergantung pada vaskularisasi dan karakteristik jaringan. Polip dapat memiliki ukuran yang bervariasi, dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Bentuk polip umumnya bulat atau oval.

Konsistensi polip umumnya lembut, tetapi dapat menjadi lebih padat tergantung pada jumlah jaringan ikat dan vaskularisasi di dalamnya. Dapat terlihat adanya tanda perdarahan, seperti jejak darah pada polip atau perdarahan yang timbul saat kontak dengan alat pemeriksa. Pemeriksaan kolposkopi dapat memberikan gambaran lebih rinci tentang karakteristik polip, termasuk adanya pembuluh darah, ulserasi, atau perubahan jaringan epitel.[1,8]

Diagnosis Banding

Gejala polip serviks bersifat non-spesifik, sehingga diagnosis banding cukup luas. Pada pasien dengan perdarahan pervaginam abnormal, perlu dipikirkan endometriosis dan keganasan.

Endometriosis

Endometriosis didefinisikan sebagai keberadaan mukosa endometrium normal di lokasi selain uterus. Gejala endometriosis bervariasi, salah satunya perdarahan uterus abnormal. Gejala lain meliputi dismenore, nyeri panggul, dan dispareunia. Pemeriksaan spekulum dan visualisasi jaringan endometrium di lokasi yang abnormal melalui laparoskopi dapat membedakan dengan polip serviks.[9]

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah keganasan tersering ketiga pada wanita di seluruh dunia. Selain perdarahan abnormal, gejala kanker serviks lain meliputi dispareunia, discharge yang berbau, dan disuria. Untuk membedakan dengan polip serviks, dapat dilakukan biopsi.[10,11]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis definitif polip serviks ditegakkan dari pemeriksaan histologi. Pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis sekaligus menyingkirkan diagnosis banding.[1]

USG

USG dapat membantu menentukan rencana tata laksana dengan menilai tipe dan letak polip. Dengan USG, dokter dapat membedakan apakah polip berasal dari endoservikal atau desidual.

Pada kasus perdarahan dalam kehamilan, USG juga dapat membantu menentukan sumber perdarahan, apakah polip atau etiologi lain seperti kelainan plasenta. Polip umumnya tampak hiperekoik pada USG, dan dapat dijumpai struktur vaskular pada bagian tangkai pada USG Doppler.[14,15]

Pemeriksaan Histopatologi

Karakteristik histologi polip serviks berupa jaringan ikat vaskular, sel stroma, dan proliferasi sel papiler yang merupakan epitel kolumnar, skuamosa, atau skuamokolumnar. Polip serviks timbul akibat hiperplasia epitel glandular, sedangkan ujung polip umumnya berupa metaplasia sel skuamosa.

Polip endoservikal secara mikroskopik menunjukkan stroma edematosa dengan struktur vaskuler bervariasi. Dapat ditemukan inflamasi kronis, akut, atau campuran, erosi, dan hiperplasia jinak pada sel-sel stroma.

Polip desidua timbul dari desidua dan mempunyai stroma desidua pada gambaran histologi. Beberapa polip endoserviks menunjukkan perubahan pseudodesidual stroma fokal yang menyerupai polip desidua.[1,16]

Histeroskopi

Histeroskopi memungkinkan visualisasi langsung dari kanal serviks dan rongga uterus. Prosedur ini memungkinkan identifikasi langsung dan evaluasi karakteristik polip, seperti ukuran, bentuk, lokasi, dan konsistensi jaringan. Dengan bantuan histeroskopi, polip serviks dapat dibedakan dari kondisi lain, seperti mioma atau polip endometrium, yang memiliki presentasi klinis serupa.

Selain itu, histeroskopi dapat memberikan kesempatan untuk melakukan tindakan terapeutik sekaligus, seperti pengangkatan polip atau pengambilan sampel jaringan untuk biopsi.[18]

Pap Smear

Pap smear dapat dilakukan jika ada kecurigaan ke arah keganasan. Pap smear dapat menjadi pemeriksaan inisial dan skrining kanker serviks. Pada prosedur Pap smear, dilakukan eksfoliasi sel dari zona transformasi di serviks, kemudian sel-sel tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada-tidaknya lesi kanker atau prekanker.[12,13]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Nicholas Pratama

Referensi

1. Alkilani YG, Apodaca-Ramos I. Cervical Polyps. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562185/
2. Hirayama E, Ebina Y, Kato K, Akabane-Nakagawa K, Okuyama K. Cervical polyps in early pregnancy are a risk factor for late abortion and spontaneous preterm birth: A retrospective cohort study. Int J Gynaecol Obstet. 2022;156(1):64-70. doi:10.1002/ijgo.13608
3. Syed J, Syeda K, Fatima N. Gynaecological polyps: A systemic review. Authorea. 2022. DOI: 10.22541/au.164864841.18062281/v2
8. Pegu B, Srinivas BH, Saranya TS, et al. Cervical polyp: evaluating the need of routine surgical intervention and its correlation with cervical smear cytology and endometrial pathology: a retrospective study. Obstet Gynecol Sci. 2020;63(6):735-742. doi:10.5468/ogs.20177
9. Davila GW. Endometriosis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/271899-overview
10. Boardman CH. Cervical Cancer. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/253513-overview
11. Fowler JR, Maani EV, Dunton CJ, et al. Cervical Cancer. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431093/
12. Kitchen FL, Cox CM. Papanicolaou Smear. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470165/
13. Karjane N. Pap Smear. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1947979-overview?form=fpf#a2
14. Kondagari L, Josephs LS. Role of Ultrasound in Managing Cervical Polyps During Pregnancy. Cureus. 2021;13(10):e18702. Published 2021 Oct 12. doi:10.7759/cureus.18702
15. Serrado MA, Cunha TM. Cervical polyp: more than just the eye can see. 2018. https://www.eurorad.org/case/1574
16. Tanos V, Berry KE, Seikkula J, et al. The management of polyps in female reproductive organs. Int J Surg. 2017;43:7-16. doi:10.1016/j.ijsu.2017.05.012
18. Zhang J, Chen Q, Liu Y, Qiao L. Mini-hysteroscopy for a married virgin with a tubular ectocervical giant polyp combined with psychosexual dysfunction: a case report. J Int Med Res. 2019 Dec;47(12):6385-6389. doi: 10.1177/0300060519888369.

Epidemiologi Polip Serviks
Penatalaksanaan Polip Serviks

Artikel Terkait

  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 Maret 2025, 14:56
Tatalaksana polip serviks pada pasien yang belum menikah dengan bercak perdarahan sejak 1 minggu yang lalu
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin untuk konsultasi. Saya mendapatkan pasien seorang wanita muda usia 29 tahun, belum menikah. Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan...
Anonymous
Dibalas 22 Februari 2024, 08:20
Pasien dengan keluhan berdarah setiap berhubungan seksual
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, saya ada pasien dengan keluhan berdarah setiap berhubungan seksual. Keluhan dirasakan sudah sejak awal nikah (sekitar 2 tahun), pasien juga...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.