Edukasi dan Promosi Kesehatan Prolaps Uterus
Edukasi dan promosi kesehatan pada prolaps uterus diperlukan agar pasien dapat memanajemen ekspektasinya karena kondisi tidak dapat kembali normal tanpa pembedahan. Namun, tidak semua kasus prolaps uterus perlu dikoreksi dengan operasi.[9]
Edukasi Pasien
Risiko prolaps uterus akan meningkat pada pasien usia tua, pernah hamil, memiliki riwayat operasi panggul, mengalami konstipasi kronik, obesitas, ataupun sindrom Marfan.
Kebanyakan pasien asimtomatik. Jika timbul keluhan, dapat berupa terlihat atau teraba adanya tonjolan pada vagina, rasa penuh pada vagina, ataupun keluar cairan akibat erosi.[1,7]
Pada kasus prolaps uterus ringan dan asimtomatik, sangat jarang dilakukan intervensi khusus. Walaupun begitu, pasien perlu paham bahwa terapi konservatif tidak dapat mengembalikan uterus ke posisinya semula, sehingga tidak berarti bahwa kondisi prolaps hilang.[9]
Latihan Otot Dasar Panggul
Latihan otot dasar panggul (senam Kegel) disarankan pada pasien yang menjalani terapi konservatif. Latihan dilakukan sebanyak 45-60 kali sehari, dibagi dalam 2-3 set.[9]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menjaga dan memperhatikan gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, tidak mengangkat beban berat, menghindari konstipasi, serta menghindari aktivitas fisik berat telah dilaporkan mampu mengurangi gejala prolaps uterus ringan dan inkontinensia urine yang dapat ditemukan pada pasien dengan prolaps.[5,13]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja