Epidemiologi Prolaps Uterus
Berdasarkan data epidemiologi, prolaps uterus lebih banyak ditemukan pada wanita dengan usia lebih tua, walaupun kondisi ini bisa terjadi pada semua usia.[2,9]
Global
Sebuah studi oleh Women's Health Initiative (WHI) di Amerika Serikat yang melibatkan 27.342 wanita menunjukkan bahwa 14% sampel mengalami prolaps uterus.
Studi oleh Oxford Family Planning Association di Inggris menunjukkan bahwa insiden tahunan rawat inap akibat prolaps adalah 20,4/10.000. Sementara itu, insiden tahunan pembedahan akibat prolaps adalah 16,2/10 000.[2]
Prevalensi prolaps organ panggul, termasuk prolaps uterus, meningkat seiring usia dan mencapai puncaknya pada wanita usia 60-69 tahun dengan angka insiden 5%.[9]
Indonesia
Di Indonesia, belum ada data epidemiologi nasional terkait penyakit ini; saat ini baru ada penelitian yang dilakukan di rumah sakit.[10]
Mortalitas
Prolaps uterus tidak menyebabkan mortalitas, tetapi dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan pada wanita. Wanita yang mengalami prolaps uterus bisa saja mengalami inkontinensia urine, inkontinensia alvi, depresi, dan ansietas.[14]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja