Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Retensio Plasenta general_alomedika 2022-08-24T14:49:43+07:00 2022-08-24T14:49:43+07:00
Retensio Plasenta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Retensio Plasenta

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien retensio plasenta ditujukan agar pasien mengenali faktor-faktor risiko terjadinya retensio plasenta, misalnya paritas tinggi atau riwayat sectio caesarea. Selain itu, pasien juga perlu memahami pentingnya kontrol kehamilan secara berkala guna mendeteksi dini kelainan pada kehamilan yang mungkin berhubungan dengan terjadinya retensio plasenta.

Edukasi Pasien

Edukasi mengenai penyebab dan faktor risiko terjadinya retensio plasenta dapat diberikan kepada pasien. Pada pasien yang memilih menjalani sectio caesarea (SC) elektif, dokter perlu menjelaskan adanya peningkatan risiko pasien untuk mengalami retensio plasenta pada kehamilan selanjutnya. Pasien yang telah mengalami retensio plasenta perlu mengetahui adanya risiko rekurensi retensio plasenta sekitar 6–12% pada kehamilan berikutnya.

Selain itu, pasien juga diedukasi untuk kontrol berkala kandungan ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan antenatal dapat mendeteksi kelainan yang berhubungan dengan terjadinya retensio plasenta, seperti preeklamsia. Pemeriksaan ultrasonografi dapat mendeteksi kelainan pada plasenta yang dapat berhubungan dengan retensio plasenta, misalnya, plasenta akreta atau plasenta multilobus.[8,11,31]

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Beberapa uji klinis telah dilakukan untuk mencegah terjadinya retensio plasenta, tetapi belum ditemukan intervensi yang terbukti efektif. Penggunaan oxytocin dalam manajemen aktif kala 3 tidak terbukti bermanfaat dalam menurunkan kejadian retensio plasenta, tetapi bermanfaat untuk mencegah perdarahan postpartum.[8]

Studi retrospektif oleh Weissbach, et al pada tahun 2015 menemukan drainase tali pusat pada kala 3 dapat menurunkan risiko retensio plasenta di menit ke-30, sebesar 0,28 kali. Namun, studi serupa lainnya menunjukkan hasil yang inkonsisten.[32]

Meskipun demikian, pencegahan retensio plasenta dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor risiko pada pasien. Beberapa faktor risiko retensio plasenta, antara lain sectio caesarea (SC), abortus, menggunakan assisted reproductive technology (ART), dan riwayat retensio plasenta sebelumnya. Pada pasien-pasien yang berisiko tinggi, sebaiknya melahirkan di fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan lengkap, sebagai upaya persiapan jika terjadi retensio plasenta.[8,11,33]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

8. Weeks A, Berghella V, Barss VA. Retained placenta after vaginal birth. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/retained-placenta-after-vaginal-birth
11. Favilli A, Tosto V, Ceccobelli M, et al. Risk factors for non-adherent retained placenta after vaginal delivery: a systematic review. BMC Pregnancy Childbirth. 2021 Mar 31;21(1):268. doi: 10.1186/s12884-021-03721-9.
31. Rathbun KM, Hildebrand JP. Placenta Abnormalities. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459355/
32. Weissbach T, Haikin-Herzberger E, Bacci-Hugger K, et al. Immediate postpartum ultrasound evaluation for suspected retained placental tissue in patients undergoing manual removal of placenta. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2015 Sep;192:37-40. doi: 10.1016/j.ejogrb.2015.06.004.
33. Fujita K, Ushida T, Imai K, et al. Manual removal of the placenta and postpartum hemorrhage: A multicenter retrospective study. J Obstet Gynaecol Res. 2021 Nov;47(11):3867-3874. doi: 10.1111/jog.15004.

Prognosis Retensio Plasenta
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 25 Januari 2022, 11:12
Tindakan yang dapat dilakukan pada retensio plasenta - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas, Sp.OG, izin bertanya dokter.Tindakan apa saja yang dapat dilakukan pada retensio plasenta? Tahapan tindakan yang tepat...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.