Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Retensio Plasenta general_alomedika 2024-08-02T15:27:50+07:00 2024-08-02T15:27:50+07:00
Retensio Plasenta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Retensio Plasenta

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Etiologi retensio plasenta yang paling umum ditemukan adalah plasenta adherens. Selain itu, etiologi retensio plasenta lainnya yang juga dapat ditemukan adalah plasenta inkarserata dan akreta.

Etiologi

Berdasarkan derajat morbiditas yang ditimbulkannya, penyebab retensio plasenta diurutkan menjadi plasenta inkarserata, plasenta adherens, dan plasenta akreta. Retensio plasenta yang diakibatkan oleh plasenta akreta memiliki luaran klinis yang paling buruk.

Referensi

1. Endler M. Characterizing Retained Placenta: Epidemiology and Pathophysiology of a Critical Obstetric Disorder. Vol. 64, Pediatric Research. 2016. p. 63–7.
4. Perlman NC, Carusi DA. Retained placenta after vaginal delivery: risk factors and management. Int J Womens Health. 2019 Oct 7;11:527-534. doi: 10.2147/IJWH.S218933.
8. Weeks A, Berghella V, Barss VA. Retained placenta after vaginal birth. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/retained-placenta-after-vaginal-birth
10. Silver RM, Barbour KD. Placenta Accreta Spectrum. Accreta, Increta, and Percreta. Obstet Gynecol Clin North Am. 2015;42(2):381–402.
11. Favilli A, Tosto V, Ceccobelli M, et al. Risk factors for non-adherent retained placenta after vaginal delivery: a systematic review. BMC Pregnancy Childbirth. 2021 Mar 31;21(1):268. doi: 10.1186/s12884-021-03721-9.

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Patofisiologi Retensio Plasenta
Epidemiologi Retensio Plasenta
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 25 Januari 2022, 11:12
Tindakan yang dapat dilakukan pada retensio plasenta - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas, Sp.OG, izin bertanya dokter.Tindakan apa saja yang dapat dilakukan pada retensio plasenta? Tahapan tindakan yang tepat...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.