Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Uteri general_alomedika 2023-07-05T11:37:01+07:00 2023-07-05T11:37:01+07:00
Ruptur Uteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Uteri

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Ruptur uteri merupakan kondisi ketika dinding rahim robek dan ketiga lapisan dari uterus mengalami pemisahan secara komplit (endometrium, miometrium, dan perimetrium). Kondisi ruptur uteri paling sering terjadi pada ibu hamil, namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi pada wanita yang tidak sedang hamil akibat infeksi, trauma, atau kanker.[1]

Pada ruptur uteri, dinding uterus terpisah dengan jaringan serosa, disertai ekstrusi bagian fetus atau cairan amnion ke kavum peritoneum. Terdapat beberapa faktor risiko ruptur uteri, antara lain riwayat sectio caesarea atau sikatriks pada uteri, grande multipara, penggunaan oxytocin dan misoprostol, placenta percreta, dan malpresentasi.[1,2]

uterine rupture

Diagnosis ruptur uteri memiliki tantangan sendiri, karena penyakit ini memiliki gejala klinis yang tidak spesifik, sedangkan waktu deteksi serta penatalaksanaan secara cepat sangat penting guna mencegah terjadi mortalitas. Secara umum, pasien dengan kondisi ruptur uteri akan mengalami keluhan seperti nyeri abdomen akut, sensasi ripping, dengan atau tanpa adanya perdarahan pervaginam serta hilangnya kontraksi uterus.[3,4]

Penatalaksanaan ruptur uteri dimulai dengan stabilisasi kondisi umum pasien. Bila pasien ditemukan dalam kondisi syok, maka perlu dilakukan resusitasi terlebih dahulu. Setelah kondisi pasien stabil, maka pasien segera dibawa ke ruang operasi untuk dilakukan tindakan sectio caesarea. Prosedur operasi selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu repair ruptur, serta histerektomi sesuai indikasi.[5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Ida Bagus Nugraha

Referensi

1. Togioka BM, Tonismae T. Uterine rupture. StatPearls. NCBI. 2023
2. Gupta B, Bhagat PK, Karim R. Rupture uterus: a one year review to find out the causative factors. Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol. 2020; 9(8): 3249-3252
3. Abrar S, Abrar T, Sayyed E, Naqvi SA. Ruptured uterus: frequency, risk factors and feto-maternal outcome: current scenario in a low-resource setup. Plos One. 2022; 17(4): e0266062
4. Savukyne E, Bykovaite-Stankeviciene R, Machtejeviene E, et al. Symptomatic uterine rupture: a fifteen year review. Medicina. 2020; 56(11):574.
5. Nahum GG. Uterine Rupture in Pregnancy. Medscape. 2022. https://reference.medscape.com/article/275854-overview#a1

Patofisiologi Ruptur Uteri

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Abdomen pada Ibu Hamil
    Red Flag Nyeri Abdomen pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Irwan Kreshnamurti SpOG
Dibalas 21 Oktober 2024, 14:53
Amazing case - kaki bayi yang terjepit akibat ruptur uteri saat persalinan
Oleh: dr.Irwan Kreshnamurti SpOG
24 Balasan
Sebuah kasus unik yang baru saja saya dapatkan 2 hari yang lalu.Seorang wanita umur 28 tahun, G2P0A1 Hamil 35-36 minggu, Janin Tunggal Hidup Presentasi...
Anonymous
Dibalas 11 Juli 2022, 13:10
Pasien pasien P3A0 AH3 dengan Ruptur Serviks
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien P3A0 AH3, saat persalinan pasien mengalami ruptur portio arah jam 6. Apakah ruptur Serviks bisa dijahit oleh dokter umur dan...
dr. Nurul Falah
Dibalas 25 Januari 2022, 11:15
Ruptur uteri apakah selalu diterminasi? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Thomas, Sp.OG, izin bertanya dokter.Pada kasus ruptur uterine pada ibu hamil apakah selalu berakhir dengan terminasi kehamilan? Apakah bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.