Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Servisitis general_alomedika 2023-09-07T14:11:12+07:00 2023-09-07T14:11:12+07:00
Servisitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Servisitis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Patofisiologi servisitis diawali dengan adhesi organisme patogen penyebab, seperti gonorrhea dan chlamydia, ke epitel serviks. Organisme patogen kemudian akan melakukan invasi seluler dan replikasi.[2-4]

Infeksi Patogen

Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis terutama menginfeksi epitel kolumnar endoserviks, sedangkan Trichomonas vaginalis dan herpes simplex virus (HSV) menginfeksi epitel skuamosa ektoserviks. Sel epitel serviks akan merespon infeksi dengan infiltrasi neutrofil, diikuti invasi eosinofil, sel plasma, makrofag, dan limfosit. Sel epitel kemudian akan melepaskan sitokin dan interferon, mengawali terjadinya kaskade inflamasi pada serviks.[2-4]

Virulensi Patogen

Derajat virulensi relatif servisitis bervariasi, tergantung karakteristik antigenik protein permukaan organisme patogen penyebab dan subtipenya. Beberapa subtipe organisme patogen mampu menghindar dari respon imun sistemik manusia dan cenderung berpotensi menyebar menjadi infeksi sistemik.[4,5]

Kaitan dengan pH Vagina

Penyebaran menjadi infeksi sistemik berkaitan dengan perubahan pH vagina selama menstruasi, kehamilan, dan masa puerperium. Perubahan pH vagina mendukung terjadinya pertumbuhan organisme dan meningkatkan akses masuk ke dalam aliran darah.

Risiko terjadinya bakteremia akan menjadi lebih tinggi jika ada defek pada pertahanan imun host (manusia) atau terdapat kondisi immunocompromise seperti infeksi HIV atau systemic lupus erythematosus (SLE). Protein komplemen, sebagai bagian dari sistem pertahanan imun, berperan penting dalam membunuh organisme patogen sehingga defisiensi komponen terminal pada protein komplemen akan mengganggu perlawanan tubuh terhadap infeksi.[4,5]

Peran Faktor Genetik

Faktor genetik, yang mempengaruhi variabilitas respon imun host, dapat menjelaskan munculnya komplikasi servisitis. Varian gen yang mengatur toll-like receptors (TLRs), yaitu komponen penting dalam sistem imun bawaan, diketahui berkaitan dengan peningkatan progresi infeksi C. trachomatis menjadi pelvic inflammatory disease (PID).[6]

Servisitis Non-Infeksi

Pada servisitis tanpa bukti identifikasi agen infeksius, patofisiologi biasanya berkaitan dengan munculnya reaksi alergi pada serviks.[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

2. Iqbal U, Wills C. Cervicitis. [Updated 2023 Mar 14]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562193/
3. St Cyr S, Barbee L, Workowski KA, Bachmann LH, Pham C, Schlanger K, Torrone E, Weinstock H, Kersh EN, Thorpe P. Update to CDC's Treatment Guidelines for Gonococcal Infection, 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2020 Dec 18;69(50):1911-1916. doi: 10.15585/mmwr.mm6950a6. PMID: 33332296; PMCID: PMC7745960.
4. Qureshi S. Chlamydia (Chlamydial Genitourinary Infections). 2021. https://emedicine.medscape.com/article/214823-overview
5. Qureshi S. Gonorrhea. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/218059-overview
6. Ollendorff AT. Cervicitis. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/253402-overview

Pendahuluan Servisitis
Etiologi Servisitis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Desember 2022, 08:56
Pasien dengan kemerahan pada mulut serviks - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Thomas, Sp.OG, pasien datang dengan keluhan panas dan nyeri pada vagina, terdapat keputihan tidak berbau, berwarna putih, sedikit gatal namun...
dr.Feni nur cahyaning
Dibalas 12 Desember 2019, 09:10
Obat untuk mengatasi keputihan berwarna putih, encer, dan tidak berbau
Oleh: dr.Feni nur cahyaning
2 Balasan
Dok mau tanya , pasien saya ada yang keputihan berwarna putih dan encer dan itu berbau tdak disertai nyeri Kira kira itu obatnya apa ya dok
dr. Nurul Falah
Dibalas 15 November 2019, 17:43
Pemberian obat vaginal suppository pada wanita yang belum pernah aktif secara seksual
Oleh: dr. Nurul Falah
5 Balasan
Alodok, izin menanyakan, apakah boleh meresepkan obat vaginal supp pada wanita yang belum pernah aktif secara seksual?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.