Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Ovarium Polikistik irfan 2022-08-02T11:57:42+07:00 2022-08-02T11:57:42+07:00
Sindrom Ovarium Polikistik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Ovarium Polikistik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Patofisiologi dari sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome/ PCOS diduga melibatkan defek primer pada aksis hipotalamus-hipofisis, sekresi dan aktivitas insulin, serta fungsi ovarium. Meskipun penyebab dasar PCOS tidak diketahui, PCOS telah dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, karena insulin membantu mengatur fungsi ovarium dan ovarium merespon kelebihan insulin dengan memproduksi androgen.[1-5]

Resistensi Insulin, Hiperinsulinemia, Serta Obesitas

Hiperinsulinemia dan resistensi insulin telah ditemukan berkaitan dengan manifestasi klinis sindrom ovarium polikistik (PCOS). Hiperinsulinemia dan resistensi insulin, seperti yang ditemukan pada pasien obesitas, dapat meningkatkan sekresi dari hormon androgen. Hal ini dikonfirmasi dengan adanya penurunan kadar androgen dan meningkatnya fungsi ovarium pada pasien yang mendapatkan terapi sensitisasi insulin.[6,7]

Resistensi Insulin dan Hiperinsulinemia

Resistensi insulin menyebabkan hipersekresi insulin kompensatorik untuk menjaga kondisi normoglikemik. Resistensi insulin pada PCOS dapat disebabkan kerusakan pada jalur pensinyalan reseptor insulin. Selain itu, resistensi insulin ini juga diketahui memiliki hubungan dengan adiponektin, hormon yang dihasilkan adiposit yang mengatur metabolisme lipid dan kadar glukosa.

Kondisi hiperinsulinemia mendorong produksi androgen dari ovarium dan dari kelenjar adrenal. Kadar insulin yang tinggi juga menekan produksi hormon SHBG (sex hormone binding globulin) yang diproduksi di hati. Kondisi ini turut memperburuk hiperandrogenemia karena meningkatkan proporsi androgen yang bersirkulasi bebas.[6,7]

Peran Obesitas

Di antara wanita dengan PCOS yang overweight atau obesitas, anovulasi dan abnormalitas siklus menstruasi dilaporkan lebih berat. Penurunan berat badan sebesar 5% terbukti dapat memperbaiki kondisi ini. Selain itu, wanita overweight dengan PCOS juga lebih sering mengalami komplikasi pada kehamilan.[6,7]

Peningkatan Kadar Luteinizing Hormone (LH)

Faktor lain yang mendorong produksi androgen dari ovarium adalah kadar LH yang tinggi dalam jangka waktu lama. Peningkatan LH yang berlebihan ini diduga merupakan hasil dari peningkatan frekuensi pulsasi GnRH dari hipotalamus. Lingkungan hormonal yang abnormal ini juga diduga mengakibatkan perkembangan folikel yang tidak sempurna sehingga menghasilkan morfologi ovarium polikistik.[6,7]

Sindrom Ovarium Polikistik dan Inflamasi

Sitokin merupakan protein pembawa sinyal yang disintesis oleh sel imun tipe spesifik yang memiliki pengaruh besar pada sel lain. Di ovarium, sel tersebut disekresikan oleh leukosit, oosit, dan sel folikular. Sitokin mengontrol sintesis dari steroid gonad, folikulogenesis, teroidogenesis, luteogenesis, proliferasi dari sel ovarium, oogenesis, keseimbangan hormon, dan fungsi dari korpus luteum.

Beberapa ekspresi dari sitokin yang proinflamasi meningkat pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini diduga menyebabkan ketidakseimbangan antara sitokin antiinflamasi dan proinflamasi yang berkontribusi lebih lanjut pada disfungsi ovarium. Selain itu, PCOS juga telah dilaporkan berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.[6,7]

Hiperandrogenisme Ovarium Fungsional

Manifestasi hiperandrogenisme ovarium fungsional (FOH) terjadi pada kebanyakan pasien dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pasien dengan FOH mengalami disregulasi sekresi androgen dan respon berlebih dari 17-hydroxyprogesteron (17-OHP) terhadap stimulasi gonadotropin. Penyebab disregulasi tersebut salah satunya adalah kelebihan insulin, yang mana dapat mensensitisasi ovarium terhadap Luteinizing Hormone (LH).[1,6]

Kelebihan androgen dapat meningkatkan perekrutan awal folikel primordial ke dalam growth pool. Secara bersamaan, hal ini dapat memulai luteinisasi prematur yang mengganggu pemilihan folikel dominan.[1,3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr.  Yelsi Khairani

Referensi

1. Rasquin Leon LI, Anastasopoulou C, Mayrin JV. Polycystic Ovarian Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459251/
2. Aversa A, La Vignera S, Rago R, et al. Fundamental Concepts and Novel Aspects of Polycystic Ovarian Syndrome: Expert Consensus Resolutions. Front Endocrinol (Lausanne). 2020;11:516. Published 2020 Aug 11. doi:10.3389/fendo.2020.00516
3. Lucidi, RS. Polycystic Ovarian Syndrome. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/256806-overview
4. Witchel SF, Oberfield SE, Peña AS. Polycystic Ovary Syndrome: Pathophysiology, Presentation, and Treatment With Emphasis on Adolescent Girls. J Endocr Soc. 2019;3(8):1545-1573. Published 2019 Jun 14. doi:10.1210/js.2019-00078
5. Azziz R. Polycystic Ovary Syndrome. Obstet Gynecol. 2018 Aug;132(2):321-336. doi: 10.1097/AOG.0000000000002698. PMID: 29995717.
6. Abraham Gnanadass S, Divakar Prabhu Y, Valsala Gopalakrishnan A. Association of metabolic and inflammatory markers with polycystic ovarian syndrome (PCOS): an update. Arch Gynecol Obstet. 2021 Mar;303(3):631-643. doi: 10.1007/s00404-020-05951-2. Epub 2021 Jan 13. PMID: 33439300.
7. Raperport C, Homburg R. The source of polycystic ovarian syndrome. Clinical Medicine Insights: Reproductive Health. 2019 Aug;13:1179558119871467.

Pendahuluan Sindrom Ovarium Poli...
Etiologi Sindrom Ovarium Polikistik

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
    Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
  • Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
    Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
  • Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
    Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
  • Artemisinin sebagai Terapi PCOS
    Artemisinin sebagai Terapi PCOS

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 09:51
Pemberian Supplement Myo-inositol untuk PCOS
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ada pasien saya bertanya mengenai penggunaan suplemen inositol pada PCOS, apakah boleh ? Dan apabila sedang hamil apakah Suplemen inositolnya...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 Oktober 2024, 12:46
Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi untuk Terapi PCOS!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter,Terapi PCOS harus menangani ketidakseimbangan hormon yang merupakan mekanisme utama terjadinya PCOS. Pemberian pil Kontrasepsi Oral Kombinasi...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 21 Oktober 2024, 07:43
Pemeriksaan USG transvaginal pada sindrom ovarium polikistik
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/z5KOuUw12H0PCO (Polycystic Ovary) syndrome, atau Sindrom Ovarium Polikistik, dapat terdeteksi melalui USG transvagina dengan menemukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.