Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Ovarium Polikistik irfan 2023-10-06T08:15:25+07:00 2023-10-06T08:15:25+07:00
Sindrom Ovarium Polikistik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Ovarium Polikistik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome/ PCOS lini pertama meliputi modifikasi gaya hidup, seperti diet dan olahraga. Tata laksana farmakologis dibutuhkan pada pasien yang mengalami gangguan metabolik, anovulasi, hirsutisme, dan ketidakteraturan menstruasi. Pemilihan terapi bergantung pada apakah pasien merencanakan kehamilan atau tidak.[12-15]

Obat-obatan yang dapat digunakan mencakup kontrasepsi oral, metformin, klomifen, dan spironolactone. Terapi bedah dilakukan terutama untuk memulihkan ovulasi dan biasanya digunakan sebagai salah satu terapi infertilitas pada penderita PCOS yang ingin hamil.[1,3,14,15]

Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup dianggap sebagai dasar pengobatan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Namun, 45% wanita dengan PCOS mengatakan bahwa mereka tidak pernah diberikan informasi mengenai manajemen gaya hidup. Edukasi terkait perubahan gaya hidup penting untuk diberikan secara rinci dan komprehensif.[3,14]

Pada pasien PCOS, modifikasi gaya hidup dapat berupa pengurangan berat badan dan olahraga bersamaan dengan modifikasi diet , yang konsisten untuk mengurangi risiko diabetes dan komplikasi metabolik lainnya. Pendekatan ini diketahui sebanding bahkan lebih baik daripada tata laksana dengan obat-obatan dan oleh karenanya harus dipertimbangkan menjadi tata laksana lini pertama untuk mengobati perempuan dengan PCOS. Modifikasi ini terbukti efektif untuk mengembalikan siklus ovulasi dan efektif pada perempuan obesitas dengan PCOS yang ingin hamil.[3,15]

Diet

Pengurangan berat badan pada perempuan dengan PCOS juga memperbaiki tampilan hiperandrogenik. Dari segi nutrisi, diet yang direkomendasikan untuk pasien PCOS adalah diet dengan kalori restriktif yang tinggi serat. Konsumsi karbohidrat, lemak jenuh, dan lemak trans harus dikurangi, sementara konsumsi asam lemak omega-3 dan omega-9 harus ditambah.[1,3,14,15]

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik bermanfaat untuk kondisi PCOS dan juga kesehatan pasien secara umum. Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah intensitas sedang minimal 30 menit 5 kali dalam seminggu, atau intensitas berat minimal selama 20 menit 3 kali dalam seminggu, atau kombinasi keduanya.[1,3,14,15]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) bertujuan untuk mengobati gangguan metabolik, anovulasi, hirsutisme, dan ketidakteraturan menstruasi. Penggunaan obat insulin-sensitizing untuk meningkatkan sensitivitas insulin bertujuan untuk mereduksi kadar estrogen yang bersirkulasi dan juga untuk memperbaiki ovulasi dan toleransi glukosa.[1,3,21]

Klomifen

Klomifen diberikan sebagai terapi lini pertama untuk induksi ovulasi pada pasien yang mengalami anovulasi. Klomifen bekerja dengan cara mengikat reseptor estrogen di hipotalamus, sehingga terjadi umpan balik positif estrogen terhadap hipotalamus. Hal ini akan meningkatkan produksi GnRH dari hipotalamus yang menstimulasi perkembangan folikel.

Dosis awal klomifen adalah 50 mg/hari per oral selama 5 hari, dimulai pada hari ke-2 hingga ke-5 siklus menstruasi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg/hari jika tidak terdapat respon klinis. Dosis juga dapat dikurangi menjadi 25 mg/hari jika respon berlebihan.

Penggunaan dianggap resisten jika tidak terdapat ovulasi setelah pemberian dosis 150 mg selama 6 siklus berturut-turut.[1,3,21]

Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi

Pil kontrasepsi oral kombinasi digunakan untuk menginduksi menstruasi yang teratur. Kontrasepsi oral tidak hanya mencegah produksi androgen ovarium, tetapi juga meningkatkan produksi SHBG (sex hormone-binding globulin).

Terdapat 3 jenis pil kontrasepsi oral kombinasi:

  • Monofasik: Jenis yang paling banyak digunakan. Tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
  • Bifasik: Tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan 2 jenis dosis berbeda, disertai 7 tablet tanpa hormon aktif
  • Trifasik: Tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis berbeda, disertai dengan 7 tablet tanpa hormon aktif[1,3,21]

Pil Kontrasepsi Progestin

Progestin menekan kadar LH dan produksi androgen ovarium. Progestin juga menghambat aktivitas 5-α reduktase dan mencegah hiperplasia endometrium yang akan menurunkan risiko kanker endometrium pada pasien PCOS.[1,3,21]

Metformin

Pemberian metformin diharapkan akan meningkatkan ambilan glukosa dan menurunkan hiperinsulinemia. Rasionalisasi penggunaan metformin untuk terapi PCOS adalah dapat menghambat glukoneogenesis oleh jaringan perifer serta menurunkan oksidasi lemak. Efek-efek tersebut diharapkan dapat menurunkan kadar androgen. Telah banyak studi yang membandingkan metformin dengan pil kontrasepsi untuk terapi PCOS.

Metformin diberikan dalam dosis 250-500 mg/hari per oral. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis optimal, yaitu 1500-2250 mg/hari, dibagi dalam 3 dosis.[1,3,21]

Pioglitazone

Pioglitazone dapat digunakan sebagai alternatif metformin dalam mengatasi resistensi insulin. Terdapat studi yang mengindikasikan bahwa pioglitazone memiliki manfaat tambahan dalam menurunkan kadar glukosa puasa dan berat badan lebih cepat.[1,3,21]

Spironolactone dan Finasteride

Spironolactone dan finasteride merupakan obat antiandrogen. Spironolactone adalah antiandrogen yang paling umum digunakan karena profil keamanan, ketersediaan, dan harga yang rendah. Kontrasepsi harus digunakan selama konsumsi kedua obat ini karena adanya risiko teratogenik.[1,3,21]

Letrozol

Letrozol merupakan obat aromatase inhibitor yang dapat digunakan untuk menginduksi ovulasi. Letrozol diberikan per oral dalam dosis 2,5 hingga 7,5 mg/hari yang diberikan selama lima hari.  Pemberian dimulai di hari ke-3 siklus menstruasi.[1,3,21]

Pembedahan

Terapi bedah pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) utamanya bertujuan untuk memulihkan ovulasi. Berbagai metode laparoskopi termasuk elektrokauter, laser drilling, dan biopsi multipel dapat dipertimbangkan untuk perempuan dengan PCOS yang resisten terhadap klomifen. Namun, komplikasi juga harus dipertimbangkan betul yakni meliputi adhesi dan atrofi ovarium.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr.  Yelsi Khairani

Referensi

1. Rasquin Leon LI, Anastasopoulou C, Mayrin JV. Polycystic Ovarian Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459251/
3. Lucidi, RS. Polycystic Ovarian Syndrome. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/256806-overview
12. Bani Mohammad M, Majdi Seghinsara A. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), Diagnostic Criteria, and AMH. Asian Pac J Cancer Prev. 2017;18(1):17-21. Published 2017 Jan 1. doi:10.22034/APJCP.2017.18.1.17
13. Al Wattar BH, Fisher M, Bevington L, et al. Clinical Practice Guidelines on the Diagnosis and Management of Polycystic Ovary Syndrome: A Systematic Review and Quality Assessment Study. J Clin Endocrinol Metab. 2021;106(8):2436-2446. doi:10.1210/clinem/dgab232
14. Aly JM, Decherney AH. Lifestyle modifications in PCOS. Clinical Obstetrics and Gynecology. 2021 Mar 20;64(1):83-9.
15. Hoeger KM, Dokras A, Piltonen T. Update on PCOS: consequences, challenges, and guiding treatment. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2021 Mar 8;106(3):e1071-83.
21. Al Wattar BH, Fisher M, Bevington L, Talaulikar V, Davies M, Conway G, Yasmin E. Clinical Practice Guidelines on the Diagnosis and Management of Polycystic Ovary Syndrome: A Systematic Review and Quality Assessment Study. J Clin Endocrinol Metab. 2021 Jul 13;106(8):2436-2446. doi: 10.1210/clinem/dgab232. PMID: 33839790; PMCID: PMC8830055.

Diagnosis Sindrom Ovarium Poliki...
Prognosis Sindrom Ovarium Poliki...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
    Rasionalisasi Pemberian Metformin pada Sindrom Ovarium Polikistik
  • Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
    Terapi Sindrom Ovarium Polikistik - Metformin vs Pil Kontrasepsi Oral
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
  • Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
    Manajemen PCOS dengan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
  • Artemisinin sebagai Terapi PCOS
    Artemisinin sebagai Terapi PCOS

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 09:51
Pemberian Supplement Myo-inositol untuk PCOS
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ada pasien saya bertanya mengenai penggunaan suplemen inositol pada PCOS, apakah boleh ? Dan apabila sedang hamil apakah Suplemen inositolnya...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 Oktober 2024, 12:46
Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral Kombinasi untuk Terapi PCOS!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter,Terapi PCOS harus menangani ketidakseimbangan hormon yang merupakan mekanisme utama terjadinya PCOS. Pemberian pil Kontrasepsi Oral Kombinasi...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibalas 21 Oktober 2024, 07:43
Pemeriksaan USG transvaginal pada sindrom ovarium polikistik
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
1 Balasan
https://youtu.be/z5KOuUw12H0PCO (Polycystic Ovary) syndrome, atau Sindrom Ovarium Polikistik, dapat terdeteksi melalui USG transvagina dengan menemukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.