Edukasi dan Promosi Kesehatan Vaginitis
Edukasi dan promosi kesehatan diperlukan untuk mencegah dan menghindari terjadinya vaginitis, juga mengurangi dan mencegah risiko komplikasi. Vaginitis memiliki hasil yang sangat baik dengan penatalaksanaan yang tepat.[1,4]
Edukasi Pasien
Penting untuk memberikan edukasi mengenai vaginitis baik kepada pasien serta pasangan seksual pasien. Penjelasan mengenai faktor risiko dan penyebab dari penyakit vaginitis bertujuan agar pasien dan pasangannya dapat menghindari faktor risiko rekurensi penyakit.
Penderita vaginitis harus diinformasikan pentingnya pemeriksaan pada pasangan seksualnya, terutama pada kasus penyakit menular seksual (PMS). Pasien diminta untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama pengobatan.[4,18]
Edukasi pada pasien yang mengalami vaginitis iritasi/alergi, adalah anjuran untuk menghentikan produk-produk seperti semprotan dan douche vagina, produk spermisida, sabun wangi, deterjen, atau pelembut kain. Gunakan celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.
Pada pasien yang mengalami vaginitis atrofi perlu diedukasi gejala komplikasi yang harus diperhatikan. Pada populasi pascamenopause, untuk mengurangi rasa nyeri pada saat berhubungan dapat dioleskan lubrikan sebelum berhubungan.[1,4,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan dilakukan guna menurunkan morbiditas vaginitis merupakan bagian dari strategi pengendalian penyakit menular seksual (PMS). Dilakukan mengacu kepada 4 pilar pengendalian PMS, yaitu:
- Perubahan perilaku berisiko menjadi tidak berisiko
- Promosi penggunaan kondom secara terus menerus
- Keterlibatan sektor terkait untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
- Layanan PMS dan HIV-AIDS yang memadai baik untuk kelompok berperilaku risiko tinggi maupun bukan risiko tinggi[16,18]