Edukasi dan Promosi Kesehatan Ablatio Retina
Edukasi dan promosi kesehatan ablatio retina atau retinal detachment terutama mengenai faktor risiko dan gejala awal. Pasien harus mengetahui pentingnya segera melakukan pemeriksaan mata bila mengalami gejala ablatio retina dan melakukan pemeriksaan secara rutin apabila memiliki faktor risiko seperti miopia, diabetes mellitus, hipertensi, dan kelainan pada retina.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien agar dapat mengenali gejala awal ablatio retina yakni fotopsia dan floaters yang mendadak sebelum terjadinya penurunan penglihatan. Pasien harus segera melakukan pemeriksaan mata apabila mengalami penurunan tajam penglihatan mendadak atau muncul keluhan penglihatan seperti tertutup tirai, sebab durasi ablatio retina menentukan prognosis penglihatan pasca penatalaksanaan.
Pasien perlu diedukasi mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara rutin apabila memiliki faktor risiko seperti miopia, diabetes mellitus, hipertensi, riwayat operasi pada mata.[5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan ablatio retina adalah dengan menghindari faktor risiko seperti trauma mata (menggunakan kacamata pelindung atau menghindari olahraga dengan risiko trauma yang tinggi) dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Upaya pengendalian ablatio retina dapat dilakukan dengan terapi profilaksis, yaitu prosedur laser fotokoagulasi atau cryotherapy/cryopexy transkonjungtiva pada kondisi break retina, misalnya tear retina berbentuk tapal kuda (horseshoe tear) dan degenerasi lattice dengan atau tanpa hole atau traksi vitreous.
Terapi profilaksis laser fotokoagulasi akan membuat luka bakar termal dan membentuk jaringan parut, di sekeliling lesi dan cairan subretina yang berkaitan dengan break dan degenerasi lattice. Jaringan parut tersebut akan menempelkan retina dan lapisan epitel pigmen retina untuk membatasi kemungkinan aliran cairan dari vitreous melalui break retina.[6,19]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri