Diagnosis Astigmatisme
Diagnosis astigmatisme atau mata silinder dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan visus, pemeriksaan refraksi, serta pemeriksaan lainnya, seperti topografi, tomografi kornea, dan wavefront aberrometry.
Berdasarkan derajatnya, astigmatisme dibagi:
- Astigmatisme rendah: 0,25−1,5 D (dioptri)
- Astigmatisme sedang: 1,5−3 D
- Astigmatisme tinggi: >3 D [7]
Anamnesis
Astigmatisme menyebabkan objek terlihat melebar dan kabur. Gejala-gejala lain berupa epifora, nyeri kepala, diplopia unilateral, astenopia, dan distorsi.[6,15]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan pemeriksaan visus dan refraksi.
Pemeriksaan Visus
Pemeriksaan tajam penglihatan dengan menggunakan bagan optotype merupakan modalitas pemeriksaan yang dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan primer. Bagan-bagan yang dapat digunakan dalam menilai tajam penglihatan berupa Snellen chart, E chart, Landolt C chart, dan LogMAR chart.[16]
Pemeriksaan Refraksi
Pemeriksaan refraksi dapat dilakukan secara objektif dengan retinoskopi, autorefraktor, atau wavefront analyzer. Pada pasien kooperatif, penyesuaian refraksi secara subjektif dapat dilakukan dengan menggunakan phoropter atau trial lens. Penentuan jarak vertex (menggunakan vertex meter) dan sumbu astigmatik yang tepat sangat penting, terutama pada pasien dengan kelainan refraksi tinggi.[2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding astigmatisme dapat berupa kelainan refraksi lainnya, seperti miopia, hiperopia, atau presbiopia.[17]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tambahan diperlukan dalam hal pemetaan kornea serta mengukur higher order aberrations (HOAs).
Topografi dan Tomografi Kornea
Topografi kornea adalah istilah yang diberikan kepada pemetaan yang dihasilkan oleh perangkat berbasis Plasido. Perangkat tersebut mengukur kurvatura secara direk dan mengukur elevasi secara indirek.
Tomografi kornea merupakan istilah yang digunakan pada pemetaan yang dihasilkan oleh perangkat berbasis metode pemindai celah (slit-scanning; Orbscan) dan metode pencitraan Scheimpflug (Pentacam). Tomografi kornea memberikan informasi tentang permukaan anterior dan posterior kornea serta ketebalan kornea. Berbeda dengan topografi kornea, tomografi mengukur elevasi secara direk dan mengukur kurvatura secara indirek.[3,18]
Wavefront Aberrometry
Terdapat dua jenis wavefront aberrometry, yaitu: kornea dan okular (total). Tipe korneal mengukur higher order aberrations (HOAs) yang diinduksi oleh astigmatisme kornea ireguler, Tipe okular mengukur HOAs yang diinduksi oleh keseluruhan sistem refraksi mata, meliputi kornea dan lensa kristalina. Wavefront aberrometry merupakan pemeriksaan HOAs yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.[3]