Etiologi Astigmatisme
Etiologi astigmatisme atau mata silinder adalah kelainan pada kornea dan lensa kristalina. Astigmatisme dapat disebut sebagai “refraktif” yang mencakup semua sumber yang terlibat, atau “kornea” yang terbatas hanya pada komponen kornea. Astigmatisme kornea merupakan sumber kontribusi utama pada sebagian besar kasus astigmatisme derajat sedang dan tinggi. Astigmatisme lentikular dapat disebabkan oleh kurvatura lensa yang tidak rata, kemiringan lensa, dan indeks refraksi yang berbeda di dalam lensa.[2,8]
Etiologi
Etiologi astigmatisme ireguler dapat berasal dari intraokular atau kornea. Astigmatisme ireguler intraokular dapat disebabkan oleh subluksasi lensa kristalina. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh desentrasi, tilting, atau subluksasi dari lensa intraokuler (IOL).
Kelainan pada kornea merupakan penyebab tersering dari astigmatisme ireguler dan dapat diklasifikasikan menjadi ektatik dan non-ektatik. Keratokonus (KC), pellucid marginal degeneration (PMD), pellucid-like keratoconus (PLK) merupakan beberapa contoh penyakit ektasia mata.
Astigmatisme kornea ireguler non-ektatik dapat disebabkan oleh intervensi bedah (prosedur keratorefraktif dan keratoplasti) atau oleh karena patologi kornea. Mata kering, pterigium, dan penyakit herpetik merupakan penyebab utama astigmatisme ireguler pada kornea non-ektatik.[3]
Faktor Risiko
Astigmatisme merupakan suatu fenomena yang dinamis. Faktor-faktor yang berpengaruh dapat berupa tekanan kelopak mata terhadap bola mata, dinamika pupil, cyclotorsion, binokularitas, kondisi lapisan air mata, dan penambahan usia.
Selain itu, astigmatisme dapat terjadi apabila terdapat perubahan pada kornea, lensa, serta retina dengan miopia tinggi patologi kornea, seperti keratokonus. Selain itu, dapat juga diinduksi oleh operasi mata (surgically-induced astigmatism / SIA) atau genetika.[9]
Faktor Genetik
Studi terhadap keluarga dan kembar melaporkan hubungan faktor genetik terhadap astigmatisme. Genome-wide association studies (GWAS) telah mengidentifikasi lokus untuk astigmatisme refraktif dan kornea, yaitu promoter dari PDGFRA (4q12) untuk astigmatisme kornea dan di dekat NRXN1 (2p16.3) untuk astigmatisme refraktif. Lokus tambahan yang menunjukkan asosiasi sugestif (P < 1×10−5) untuk astigmatisme refraktif telah diidentifikasi di dekat gen VAX2, TOX dan LINC00340.[8]