Penatalaksanaan Astigmatisme
Penatalaksanaan astigmatisme atau mata silinder dapat berupa kacamata, lensa kontak, atau bedah refraktif. Serupa dengan kelainan refraksi lainnya, penanganan astigmatisme bergantung pada gejala dan kebutuhan pasien. Pasien dengan kelainan refraksi ringan atau bersifat monokuler mungkin tidak memerlukan koreksi.[2]
Kacamata
Kacamata adalah cara paling sederhana dan aman untuk memperbaiki kelainan refraksi. Oleh karena itu, penggunaan kacamata harus dipertimbangkan dahulu sebelum lensa kontak atau bedah refraksi. Dalam kebanyakan kasus, astigmatisme <0,5 D belum mempengaruhi ketajaman visual, sehingga koreksi dengan kacamata mungkin belum diperlukan.[2,9]
Lensa Kontak
Astigmatisma ringan dan sedang dapat dikoreksi dengan lensa kontak lunak torik (soft toric contact lens), atau lensa kontak rigid gas permeabel (rigid gas-permeable atau RGP contact lens). Astigmatisme tinggi dapat dikoreksi secara efektif dengan lensa kontak RGP dan lensa kontak hibrida.
Dalam kasus astigmatisme kornea yang lebih tinggi, dapat digunakan desain lensa kontak bitoric atau back-surface toric untuk meminimalkan corneal bearing dan meningkatkan sentrasi. Lensa sklera rigid gas-permeabel (rigid gas-permeable scleral lenses) dapat menjadi pilihan untuk astigmatisme tinggi dan/atau ireguler.[2]
Ortokeratologi
Ortokeratologi (ortho-k) adalah proses pembentukan kembali kornea anterior dengan menggunakan lensa kontak khusus untuk mengurangi kelainan refraksi secara sementara. Lensa kontak khusus tersebut digunakan semalaman (overnight orthokeratology) setiap satu atau dua malam untuk mempertahankan efeknya. Lensa ortokeratologi modern dapat digunakan untuk koreksi astigmatisme sementara hingga 1,75 D.[2,19]
Bedah Refraktif
Bedah refraktif merupakan metode untuk mengubah status refraksi mata, dan mencakup berbagai prosedur elektif. Beberapa istilah yang digunakan pada prosedur yang menyebabkan perubahan pada kornea berupa operasi keratorefraktif, keratoplasti refraktif, atau operasi refraktif kornea.
Prosedur bedah refraktif lainnya termasuk menempatkan implan lensa intraokular phakic di depan lensa kristalina atau penggantian lensa kristalina. Prosedur bedah refraktif dengan laser yang digunakan sebagai tatalaksana astigmatisme reguler berupa photorefractive keratectomy (PRK), laser epithelial keratomileusis (LASEK), laser in-situ keratomileusis (LASIK), small incision lenticule extraction (SMILE) dan astigmatic keratotomy (AK).[2]
Penatalaksanaan pada Anak
Pada balita dengan kelainan refraksi yang bersifat isometropia, koreksi dapat dimulai apabila terdapat astigmatisme sebesar ≥3,00 D pada usia <1 tahun, ≥2,50 D pada usia 1‒2 tahun, ≥2,00 D pada usia 2‒3 tahun, dan ≥1,50 D pada usia 3‒4 tahun.
Sedangkan untuk anisometropia tanpa strabismus, koreksi dapat dimulai ketika terdapat perbedaan dioptri antara kedua mata sebesar ≥2,50 D pada usia <1 tahun, ≥2,00 D pada usia 1‒3 tahun, dan ≥1,50 D pada usia 3‒4 tahun.[20]