Epidemiologi Cedera Mata
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa, angka kejadian cedera mata atau trauma mata mencapai 55 juta kasus di seluruh dunia. Cedera mata merupakan penyebab kebutaan tersering di dunia setelah katarak, glaukoma, degenerasi makula, retinopati dan trachoma. Di Asia, trauma mata masih menjadi permasalahan kesehatan. Di Singapura, 1 dari 20 orang mengalami cedera mata.[15]
Trauma Kimia pada mata mewakili 10 – 22% dari semua cedera mata. Trauma kimia seringkali terjadi di rumah tangga, kebanyakan disebabkan oleh desinfektan dan larutan pembersih.[8]
Global
Angka kejadian cedera mata mencapai 55 juta kasus di seluruh dunia, dimana 1,6 juta kasus mengalami kebutaan, 2,3 juta kasus mengalami penurunan visus bilateral, dan 19 juta kasus mengalami penurunan visus unilateral setiap tahunnya.[6,21]
Proporsi cedera kimia mata mencapai 10–22% dari semua trauma. Sebanyak 2/3 dari kasus terjadi pada laki–laki (16–25 tahun) yang bekerja di tempat industri. Total insidensi cedera mata meningkat dari 18,3 per 100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 22,0 per 100.000 penduduk pada tahun 2014.[6,12]
Asia
Di Asia Tenggara, cedera mata termasuk cedera yang sering terjadi. Satu dari dua puluh orang di Singapura mengalami trauma mata. Prevalensi cedera mata di India adalah 2,4%, dan 11,4% dari pasien dengan cedera mata tersebut mengalami kebutaan.[12,21]
Indonesia
Data dari Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, menyatakan bahwa prevalensi cedera mata di Indonesia sebesar 0,5%, dengan prevalensi tertinggi dari Provinsi Bangka Belitung, yaitu 1,6%. Jenis kelamin laki-laki, usia 55-64 tahun, dan mereka yang tinggal di pedesaan merupakan kelompok yang paling banyak mengalami cedera mata.[12,22]
Mortalitas
Cedera atau trauma mata tidak menyebabkan mortalitas secara langsung, namun meningkatkan risiko morbiditas penglihatan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Court et al., cedera mata akibat trauma penetrasi dapat menyebabkan ruptur orbita (35,6%), ablatio retina (15,8%), phthisis bulbi (9,9%), dan endoftalmitis (2,6%).[5,23]