Etiologi Degenerasi Makula
Etiologi degenerasi makula melibatkan multifaktorial yang meliputi genetik, metabolik, lingkungan, dan faktor fungsional termasuk usia, riwayat keluarga, merokok, hipertensi, obesitas, dislipidemia dan aterosklerosis.
Gabungan dari beberapa faktor risiko menimbulkan perubahan pada kompleks epitel pigmen retina, lapisan fotoreseptor retina, dan membran Bruch pada koroid. Perubahan pada kompleks lapisan tersebut akan berakhir pada gambaran atrofi geografik retina atau neovaskularisasi koroid.[1]
Faktor Risiko
Faktor risiko degenerasi makula adalah sebagai berikut :
Usia
Risiko degenerasi makula meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia >75 tahun risiko degenerasi makula adalah 3 kali lipat dibandingkan pasien kelompok usia 65–74 tahun.[1]
Merokok
Jumlah batang rokok, frekuensi dan durasi merokok mempengaruhi risiko degenerasi makula. Riwayat merokok selama 10 pack-tahun meningkatkan risiko degenerasi makula eksudatif.
Perokok aktif memiliki risiko 2 kali lipat menderita gangguan penglihatan yang berhubungan dengan degenerasi makula dibandingkan dengan orang yang tidak merokok atau bekas perokok. Orang yang sudah berhenti merokok selama >20 tahun tidak mengalami peningkatan risiko degenerasi makula.[1,2]
Ras
Berdasarkan beberapa studi epidemiologi, degenerasi makula lebih banyak ditemukan pada ras Kaukasia. Sebuah penelitian terbaru melaporkan prevalensi degenerasi makula yang lebih tinggi di Eropa dibandingkan Asia atau Afrika.[2,6]
Pajanan Sinar Ultraviolet
Beberapa penelitian in-vitro dan in-vivo mempelajari hubungan pajanan sinar ultraviolet dengan kerusakan fungsi epitel pigmen retina dan peningkatan risiko degenerasi makula. Hasil-hasil penelitian tersebut masih tidak konsisten. Hasil dari penelitian epidemiologi terbaru menunjukkan tidak ada hubungan antara pajanan sinar ultraviolet dengan risiko degenerasi makula.[7]
Faktor risiko lain yang berhubungan dengan peningkatan risiko degenerasi makula adalah jenis kelamin wanita, yang dikaitkan dengan usia harapan hidup yang lebih panjang, iris berwarna terang, riwayat keluarga dengan degenerasi makula, hipermetropia, obesitas, asupan vitamin antioksidan yang rendah, hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskular.[1,8,9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri