Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diplopia general_alomedika 2024-04-22T16:09:59+07:00 2024-04-22T16:09:59+07:00
Diplopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Diplopia

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Diplopia atau penglihatan ganda merupakan persepsi simultan melihat dua gambar dari satu objek. Diplopia dapat terjadi monokular atau binokular. Diplopia binokular terjadi saat kedua mata terbuka dan dapat dikoreksi dengan menutup salah satu mata. Sementara itu, pada diplopia monokular, keluhan menetap walaupun salah satu mata tertutup.[1-4]

Diplopia binokular dilaporkan lebih sering terjadi, dengan penyebab utama adanya ketidaksejajaran aksis visual. Sementara itu, diplopia monokular umumnya disebabkan oleh patologi intraokular.[1-3]

shutterstock_1497002105-min

Diplopia bisa menjadi gejala pertama yang muncul pada berbagai kondisi mengancam, baik kondisi oftalmologis ataupun neurologis. Sistem yang bertanggung jawab dalam pergerakan dan kesejajaran okular mencakup sirkuit supranuklear, nuklei batang otak, saraf kranial III, IV, dan VI, serta neuromuscular junction dan otot target dari masing-masing saraf. Gangguan pada sistem tersebut atau dalam sistem vestibular yang terkait dengan respon mata terhadap gerakan dapat menyebabkan diplopia. Oleh karenanya, kondisi yang mendasari timbulnya diplopia sangatlah banyak dengan diagnosis banding yang luas. Kondisi ini mencakup stroke, tumor otak, katarak, astigmatisme, ataupun strabismus.[2,5]

Penatalaksanaan diplopia harus disesuaikan dengan etiologi yang mendasari dengan tujuan untuk mendapatkan kembali penglihatan binokular tunggal. Pilihan penatalaksanaan diplopia juga disesuaikan dengan etiologinya. Misalnya saja penggunaan kacamata pada astigmatisme, ataupun tindakan operatif jika penyebab diplopia adalah katarak.

Diplopia dapat mengganggu kemampuan pasien dalam menentukan jarak. Diplopia juga akan mengganggu performa pasien dalam berkendara atau mengoperasikan mesin. Oleh karenanya, kegiatan tersebut perlu dihindari agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan.[1,2,5]

Referensi

1. Iliescu DA, Timaru CM, Alexe N, Gosav E, Simone AD, et al. Management of diplopia. Rom J Ophthalmol. 2017; 61(3): 166–170.
2. Najem K, Margolin E. Diplopia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441905/
3. Alves M, Miranda A, Narciso MR, Mieiro L, Fonseca T. Diplopia: A Diagnostic Challenge with Common and Rare Etiologies. Am J Case Rep. 2015; 16: 220–223.
4. Brady CJ. Diplopia (Double Vision). MSD Manuals. 2023. https://www.msdmanuals.com/professional/eye-disorders/symptoms-of-ophthalmologic-disorders/diplopia
5. Dude I. Diplopia (Double Vision). Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1214490-overview

Patofisiologi Diplopia

Artikel Terkait

  • Red Flags Diplopia
    Red Flags Diplopia
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Juli 2023, 14:37
Diplopia pada pasien hipertiroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
pagi dok, izin diskusi pasien wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata sakit, pengelihatan kabur dan berbayang, berikut foto matanya, kira-kira diagnosis...
drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
Dibalas 02 Oktober 2022, 01:04
Akomodasi mata
Oleh: drg.Indryani Tanuwidjaja, Sp. Perio
16 Balasan
Mata sy kanan n kiri klo lihat jauh terang bila ditutup salah satu sisi. Tp stlh kacamata d pasang kok spt double lihat jauh. Itu kr apa y dok. Bila lihat...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 05 Mei 2021, 11:53
Tanda Bahaya Diplopia - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo, dr. M. Sidik, Sp.M(K)Saya ingin bertanya, Dok. Kira-kira apa sajakah tanda bahaya keluhan diplopia yang perlu segera dirujuk ke dokter spesialis mata?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.