Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Refraksi
Edukasi dan promosi kesehatan gangguan refraksi diperlukan terkait metode koreksi yang digunakan. Pada pasien yang mengenakan lensa kontak, perlu dilakukan edukasi terkait pemakaian dan perawatan yang tepat. Selain itu, lakukan juga edukasi mengenai pemantauan perkembangan gangguan refraksi agar kacamata atau kontak lensa yang digunakan dapat disesuaikan bila perlu.[2]
Edukasi Pasien
Pada pasien anak, edukasi orang tua menjadi penting untuk deteksi dini gangguan refraksi. Anak yang memiliki keluhan seperti menyipitkan mata dan penglihatan jauh atau dekat yang kabur, harus segera dibawa ke dokter mata untuk pemeriksaan lanjutan. Sampaikan pentingnya penanganan dini untuk mencegah progresivitas gangguan refraksi dan komplikasi seperti amblyopia. Orang tua anak yang tidak memiliki keluhan dapat diedukasi untuk melakukan pemeriksaan mata setiap 6 bulan.[2]
Perawatan dan Pemakaian Lensa Kontak
Edukasi berikut perlu disampaikan untuk memastikan perawatan dan pemakaian lensa kontak yang baik:
- Cuci tangan dengan sabun dan air lalu keringkan sebelum memegang lensa kontak
- Jangan tidur dengan lensa kontak kecuali diinstruksikan oleh dokter
- Jangan pernah menyimpan lensa kontak di dalam air. Lepaskan lensa kontak sebelum mandi, berenang, atau menggunakan bak air panas
- Gosok dan bilas lensa kontak dalam larutan desinfektan setiap kali dilepas
- Gosok dan bilas wadah penyimpanan dengan larutan lensa kontak, keringkan dengan tisu bersih, dan simpan dalam keadaan terbalik dengan tutupnya terbuka setiap kali selesai digunakan
- Jangan mencampur cairan lama dengan yang baru. Gunakan hanya larutan desinfektan lensa kontak yang baru.
- Jaga kebersihan wadah lensa kontak dan ganti setiap 3 bulan
- Lepas lensa kontak dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala seperti kemerahan, nyeri, peningkatan sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, keluar air mata banyak, atau bengkak
- Kontrol setidaknya setiap tahun untuk pemeriksaan dan penyesuaian lensa kontak[2]
Pencegahan Progresivitas
Gangguan refraksi telah dihubungkan dengan berbagai faktor lingkungan, seperti durasi menggunakan komputer. Perawatan kesehatan mata berikut dapat disampaikan pada pasien untuk membantu mencegah perburukan gangguan refraksi:
- Batasi waktu pada perangkat digital
Ambil jeda dari layar secara berkala untuk meregangkan otot mata Anda
- Jangan membaca atau bekerja dalam cahaya redup
- Lakukan aktivitas luar ruangan
- Kenakan kacamata hitam saat di luar ruangan sangat terik
- Kenakan pelindung mata saat melakukan olahraga atau hobi yang berisiko
- Berhenti merokok[2,21]
Tetes mata atropin telah dilaporkan dapat mecegah perkembangan myopia.[20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan gangguan refraksi dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku menjaga kesehatan mata, diantaranya dengan membiasakan membaca dalam posisi duduk dengan pencahayaan yang cukup, jarak antara mata dengan buku minimal 30 cm, mengkonsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang. Pencegahan juga dapat dilakukan adalah dengan mengikuti 20 – 20 – 20 rule, yaitu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.[22]
Untuk deteksi dini, pemeriksaan mata berkala dapat dilakukan. Frekuensi yang direkomendasikan untuk pemeriksaan mata pada pasien tanpa keluhan dan pasien yang tidak memiliki faktor risiko penyakit mata adalah:
- Setiap 5-10 tahun untuk pasien berusia di bawah 40 tahun
- Setiap 2-4 tahun untuk pasien berusia 40-54 tahun
- Setiap 1-3 tahun untuk pasien berusia 55-64 tahun
- Setiap 1-2 tahun untuk pasien 65 tahun atau lebih[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha