Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gangguan Refraksi general_alomedika 2023-06-19T13:30:56+07:00 2023-06-19T13:30:56+07:00
Gangguan Refraksi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gangguan Refraksi

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Diagnosis gangguan refraksi perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan penurunan tajam penglihatan. Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan yang penting untuk menentukan tajam penglihatan pasien saat ini dan berapa koreksi yang diperlukan.[1,2]

Anamnesis

Pasien dengan gangguan refraksi biasanya datang dengan keluhan utama penurunan ketajaman serta sakit kepala. Gejala lain dapat mencakup penglihatan ganda dan ketegangan mata.[1,2]

Myopia

Pasien myopia biasanya akan mengeluhkan pandangan kabur saat melihat jarak jauh. Pada anak, orangtua akan mengeluhkan cara membaca anak yang semakin dekat dan melakukan kesalahan saat mencatat di kelas. Anak juga umumnya harus menonton televisi dari jarak dekat, serta mengeluhkan adanya sakit kepala berulang. Seringkali pasien menyipitkan mata untuk mendapatkan penglihatan yang jelas.

Hiperopia

Pada hiperopia, pasien biasanya mengeluhkan pandangan kabur saat melihat dekat, Adanya upaya akomodatif yang berkepanjangan (misalnya, selama membaca), menyebabkan pandangan kabur secara tiba-tiba, sering disebut sebagai pseudomyopia. Hal ini umumnya ditemukan pada remaja dengan hiperopia yang tidak dikoreksi.

Astigmatisme

Pasien dengan astigmatisme biasanya mengeluhkan sakit kepala, nyeri, mata terasa berat dan pedih, sakit kepala frontal, kesulitan fokus, pandangan kabur, dan mual. Pasien juga mengalami penurunan tajam penglihatan dan pemanjangan objek yang dilihat tergantung dengan derajat astigmatisme

Presbyopia

Pasien yang mengalami presbyopia biasanya berusia sekitar 40 tahun dan datang dengan keluhan kesulitan untuk membaca huruf pada jarak baca biasa. Pasien juga dapat mengeluhkan sering sakit kepala. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien termasuk fokus yang tidak baik pada jarak dekat maupun jauh, menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas, mengantuk saat bekerja, dan butuh cahaya yang terang saat membaca.[2,5,6,12]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang mudah dilakukan pada kebanyakan layanan kesehatan primer adalah pemeriksaan visus menggunakan Snellen Chart.

Pemeriksaan Visus

Pada pasien yang datang dengan gangguan tajam penglihatan, pemeriksaan visus dapat membantu mengetahui seberapa baik visus pasien saat ini dan berapa besar koreksi yang diperlukan.

Untuk membedakan apakah keluhan penurunan tajam penglihatan disebabkan oleh kelainan refraksi atau tidak dapat dilakukan pinhole. Adanya perbaikan tajam penglihatan dengan menggunakan pinhole mengindikasikan gangguan refraksi. Pinhole dapat mencegah aberasi mata sehingga cahaya yang masuk menjadi lebih fokus.

Funduskopi

Pada pasien myopia, dapat dilakukan pemeriksaan funduskopi untuk melihat gambaran miopik kresen, yakni gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior fundus mata myopia. Pada pasien dengan myopia tinggi juga akan terlihat kelainan pada fundus okuli seperti adanya degenerasi makula dan retina pada bagian perifer.

Pemeriksaan Fiksasi Mata

Pada pemeriksaan fisik pasien hiperopia sering didapatkan amblyopia. Bila terdapat perbedaan kekuatan hiperopia antara kedua mata, maka akan terjadi amblyopia pada salah satu mata. Mata yang amblyopia sering bergulir ke arah temporal.

Plasidoskopi dan Kipas Astigmat

Pemeriksaan fisik tambahan diperlukan pada pasien astigmatisme adalah pemeriksaan plasidoskopi. Pada pemeriksaan tersebut dapat memberikan gambaran yang irregular. Plasidoskopi dapat memperlihatkan kelengkungan kornea dan adanya astigmatisme kornea. Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan dengan juring atau kipas astigmat, yaitu pemeriksaan subjektif menilai ada atau tidaknya dan besarnya gangguan refraksi astigmat.[2,5,6,12]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding gangguan refraksi adalah penyebab lain gangguan penglihatan progresif dengan mata yang tenang. Diagnosis yang perlu dipikirkan antara lain katarak, glaukoma, dan retinopati.[1,2,5,6,12]

Katarak

Pasien katarak juga mengalami penurunan tajam penglihatan seperti pada gangguan refraksi. Pasien katarak akan mengeluhkan pandangan berkabut dan pada pemeriksaan mata akan didapatkan lensa yang keruh.[17]

Glaukoma

Pada glaukoma terjadi kerusakan nervus optikus yang umumnya berkaitan dengan peningkatan tekanan intraokular. Untuk membedakan dengan gangguan refraksi, pada glaukoma akan ditemukan defek lapang pandang dan cupping pada pemeriksaan funduskopi.[18]

Retinopati

Pasien retinopati akan mengeluhkan penurunan tajam penglihatan seperti gangguan refraksi. Retinopati umumnya berkaitan dengan hipertensi ataupun diabetes mellitus. Berbeda dengan gangguan refraksi, gambaran funduskopi pada retinopati akan menunjukkan kelainan pada retina.[19]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan dalam penegakan diagnosis gangguan refraksi.[1,2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Mohammed Dhaiban TS, Ummer FP, Khudadad H, Veettil ST. Types and Presentation of Refractive Error among Individuals Aged 0-30 Years: Hospital-Based Cross-Sectional Study, Yemen. Adv Med. 2021 Jul 5;2021:5557761. doi: 10.1155/2021/5557761. PMID: 34285926; PMCID: PMC8275419.
2. Chuck RS, Jacobs DS, Lee JK, Afshari NA, Vitale S, Shen TT, Keenan JD; American Academy of Ophthalmology Preferred Practice Pattern Refractive Management/Intervention Panel. Refractive Errors & Refractive Surgery Preferred Practice Pattern®. Ophthalmology. 2018 Jan;125(1):P1-P104. doi: 10.1016/j.ophtha.2017.10.003. Epub 2017 Nov 4. PMID: 29108748.
5. Subudhi P, Agarwal P. Myopia. [Updated 2022 May 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK580529/
6. Majumdar S, Tripathy K. Hyperopia. [Updated 2022 Feb 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560716/
12. Gurnani B, Kaur K. Astigmatism. [Updated 2022 Jul 2]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582142/
17. Zhang JH, Ramke J, Lee CN, Gordon I, Safi S, Lingham G, Evans JR, Keel S. A Systematic Review of Clinical Practice Guidelines for Cataract: Evidence to Support the Development of the WHO Package of Eye Care Interventions. Vision (Basel). 2022 Jun 20;6(2):36. doi: 10.3390/vision6020036. PMID: 35737423; PMCID: PMC9227019.

Epidemiologi Gangguan Refraksi
Penatalaksanaan Gangguan Refraksi

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
    Atropin Tetes untuk Memperlambat Progresivitas Myopia
  • Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
    Myopia Bukan Merupakan Kontraindikasi Persalinan Pervaginam
  • Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
    Cara Membersihkan Lensa Kontak Rigid Gas Permeable (RGP)
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 07:55
Kontrol mata pada ibu hamil dengan myopia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, kapan sebaiknya ibu hamil dengan high myopia melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan jenis persalinan?Terima kasih
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.